Jelang Akhir Tahun, Harga Beras dan Telur Meroket

Pekanbaru | Rabu, 30 November 2022 - 10:02 WIB

Jelang Akhir Tahun, Harga Beras dan Telur Meroket
Sepanjang Jalan Teratai dipenuhi pedagang kaki lima (PKL) berjualan hingga ke badan jalan, Selasa (29/11/2022). (DEFIZAL/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Di penghujung November 2022, masyarakat di Kota Pekanbaru mengeluhkan mahalnya harga beras dan telur ayam di sejumlah pasar tradisional serta grosiran. Sementara Pemko Pekanbaru berjanji akan melakukan langkah antisipasi kenaikan harga sembako menjelang Natal dan tahun baru (Nataru).

Pantauan Riau Pos, Selasa (29/11) di Pasar Dupa Kencana, harga eceran beras yang sebelumnya dijual Rp10. 000 per kilogram (kg) kini dijual Rp13. 000 per kg.


Pedagang beras dan telur Reni mengaku harga beras khususnya yang berasal dari Sumatera Barat sudah mulai mengalami kenaikan harga sejak tiga bulan terakhir. Hal ini disebabkan berkurangnya produksi beras petani dikarenakan cuaca.

Menurut Reni, kenaikan harga beras kali ini yang paling tinggi selama ia berjualan hingga mencapai Rp160.000 per karung (10 kg). Sedangkan eceran tertinggi mencapai Rp17. 000 per kg.

"Jelang akhir tahun pasti semua harga naik. Apalagi sekarang pasokan berkurang karena banyak petani gagal panen," ucapnya.

Sedangkan telur ayam, hampir menembus Rp60.000 per papan (30 butir). Ia menjual berkisar Rp52 ribu -Rp56 ribu per papan. "Semoga harga ini bisa kembali stabilah jangan terlalu mahal kali," harapnya.

Sementara itu, Wita salah seorang pembeli mengaku lebih memilih untuk membeli telur retak yang dijual lebih murah. "Telur retak ini kan masih bisa dikonsumsi. Harganya lebih murah. Lumayan sisanya bisa untuk beli beras," katanya.

Ia berharap pemerintah bisa menstabilkan harga telur dan beras serta harga barang pokok lainnya.

Sementara itu, Pj Sekretaris Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan pemko mulai intens lakukan pengawasan ke pasar terkait suplai sembako. Ini dilakukan antisipasi kenaikan harga jelang Nataru.

Pengawasan nantinya bisa dilakukan oleh OPD terkait dan sejumlah pihak terkait lainnya dalam antisipasi kenaikan harga dan ketersediaan bahan pokok.

"Antisipasi jelang Nataru ini yang pertama adalah memang soal sembako. Untuk sembako ini akan kita pantau nanti agar jangan sampai terkendala. Kami pastikan juga ke distributornya. Kami harapkan tidak ada kendala dalam distribusi," katanya.(yls)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook