PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Hingga kini harga barang keperluan pokok seperti beras dan juga gula masih terus mengalami lonjakan. Pemko Pekanbaru mengklaim terus menggelar operasi pasar murah untuk menekan lonjakan harga barang pokok tersebut.
Pantauan Riau Pos, Kamis (12/10) disejumlah pasar tradisional dan modern di Kota Pekanbaru terlihat harga beras masih tinggi. Seperti beras Anak Daro Solok seharga Rp170.000/10 kilogram, Beras Anak Daro Tiga Raja Rp165.000/10 kilogram, beras Anak Daro Ari Ara Rp164.000/10 kilogram, beras Sokan Rp170.000/kilogram, beras Kuriak Kusuik Rp170.000/10 kilogram, beras Pandan Wangi Rp175.000/10 kilogram, beras Belida Rp148.000/10 kilogram, beras Topi Koki Rp148.000/10 kilogram, dan beras Anak Daro Jasa Bunda Rp160.000/10 kilogram. Sementara itu untuk harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog berkisar Rp57.500/5 kilogram dan gula berkisar antara Rp15.000 hingga Rp16.000/kilogram.
Menyikapi harga kebutuhan pokok yang masih tinggi, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru akan terus menggelar operasi pasar di sejumlah kelurahan rentan pangan yang ada di Kota Pekanbaru.
Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengatakan, langkah operasi pasar ini bertujuan untuk mengintervensi kenaikan harga beras. Di mana belum lama ini Pemerintah Kota Pekanbaru juga mendapatkan arahan langsung dari Mendagri Zulkifli Hasan agar dapat membantu meringankan beban masyarakat.
”Kami kemarin sempat mendapatkan arahan dari Mendagri agar kami terus melakukan operasi pasar. Upaya itu itu telah kami lakukan selama dua bulan terakhir,” ujarnya.
Lanjut Zulhelmi, sebelum menggelar operasi pasar lanjutan, pihaknya akan melaporkan terlebih dahulu ke Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP terkait persoalan harga pasar yang kerap dikeluhkan oleh banyak masyarakat. Di mana berdasarkan informasi dari Disketapang, ada 22 kelurahan yang rentan pangan. Operasi pasar akan diprioritaskan di 22 kelurahan tersebut.
”Kami masih menunggu arahan dan petunjuk dari Pj Wali Kota. Kami akan berkolaborasi dengan Disketapang menggelar operasi pasar di mana dalam waktu dekat,” jelasnya.
Bahkan menurut Zulhelmi, belum lama ini pihaknya sudah melakukan operasi Pasar di Kecamatan Rumbai dan Kulim yang disambut antusiasme masyarakat dengan memborong bahan kebutuhan pokok yang dijual lebih murah di pasaran.
”Kami menggelar operasi pasar di tujuh lokasi saat itu. Alhamdulillah animonya cukup tinggi walaupun pembelian dibatasi agar seluruh masyarakat bisa mendapatkan program pangan murah ini. Bahkan harga jual beras juga berbeda dari pasar karena tidak ada biaya angkut yang dibebankan kepada masyarakat, karena petugas dari Disperindag Kota Pekanbaru yang melakukan proses pengangkutan sendiri,” katanya.
Perbanyak Titik Sebaran
Operasi Pasar Murah
Sementara itu, rencana pemko menggelar operasi pasar murah mendapat dukungan dari kalangan DPRD Kota Pekanbaru. Bahkan pemko diminta memperbanyak titik lokasi pasar murah.
”Kami dukung rencana operasi pasar murah untuk 22 titik seperti yang disiapkan itu,” kata anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Sovia Septiana SSos, Kamis (12/10).
Namun begitu, politisi Partai Golkar ini mengatakan, karena di Pekanbaru ini ada 83 kelurahan, maka titik lokasi pasar murah bisa ditambah, disesuaikan dengan jumlah kelurahan. Karena ini diyakini sangat membantu masyarakat.
”Harapannya, kalau bisa jangan cuma 22 titik ini saja. Disebar dan lokasi pasar murah itu diperbanyak supaya masyarakat dapat membeli dengan harga beras yang terjangkau. Jadi merata dan setiap kelurahan itu ada kebagian,” ujarnya lagi.
Dikatakan Sovia, hadirnya pasar murah ini memang akan membantu masyarakat dan menjadi salah satu upaya pemerintah menekan kenaikan harga sembako.
”Sebisa mungkin pasar murah ini diadakan terus oleh Pemko Pekanbaru. Setiap kecamatan atau kelurahan itu kalau bisa ada titiknya,” katanya.(ayi/gus)