PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Kenaikan harga beras sejak beberapa waktu lalu mendapat perhatian serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau. Sebab, sampai saat ini sudah banyak masyarakat mengeluh dengan harga makanan pokok tersebut. Hal ini disampaikan Sekretaris Komisi II DPRD Riau Husaimi Hamidi yang membidangi pertanian dan perekonomian.
Dikatakan Husaimi, beberapa waktu lalu Komisi II DPRD Riau mengadakan rapat bersama beberapa dinas terkait membahas persoalan harga beras. Salah satu alasan yang diberikan Dinas Pertanian ialah banyaknya petani yang gagal panen. Namun alasan tersebut dirasa Husaimi tidak masuk diakal. Karena ada Bulog yang bertugas memback up stok pangan.
“Alasan banyak petani gagal panen harga yang naik harga yang premiun ini. Jadi peranan Dinas Pertanian dan Perdagangan bila harga naik, bekerjasama dengan Bulog. Kalau gagal panen Bulog keluarkan stoknya, kan guna Bulog untuk mengendalikan harga,” ujar Husaimi, Rabu (4/10).
Dilanjutkan dia, selama ini Bulog difungsikan untuk mengendalikan harga. Bila panen banyak, maka menurut dia Bulog mengumpulkan dari petani. Sehingga harga pasar stabil. Maka ia meminta harus ada koordinasi antara Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan dengan Bulog.
“Jangan sampai ketika akhir tahun nanti lebih tinggi lagi sampai Rp16 ribu beras perkilo. Sementara pendapatan masyarakat semakin turun,” pintanya.
Selain koordinasi, Husaimi juga meminta perihal program pasar murah Pemprov Riau kembali diadakan. Sebab program untuk pasar murah sudah dianggarkan sampai ratusan kali. Namun yang jadi masalah, program tersebut dipecah ke beberapa OPD. Sehingga pihaknya tidak tau berapa kali lagi program pasar murah yang masih tersisa.(nda)