KOTA (RIAUPOS.CO) -- Mengantisipasi listrik padam saat pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sederajat, 22-25 April 2019, Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru telah menyiapkan langkah. Yaitu menyiapkan genset di sekolah tempat UNBK berlangsung.
“Sudah diantisipasi. Namanya masalah tentu tidak dikehendaki. Kalau mati lampu bisa gunakan genset,” kata Kepala Disdik Pekanbaru Abdul Jamal, Jumat (19/4).
Selain menyiapkan genset di setiap sekolah yang melaksanakan UNBK, Jamal mengatakan pihaknya juga sudah menghubungi sejumlah provider internet supaya jaringan saat ujian tidak bermasalah.
“Walaupun sifatnya ini hanya offline, tidak online,” sambungnya.
Kemudian, Jamal menambahkan telah menghubungi pihak PLN agar saat pelaksanaan ujian tersebut tidak ada kejadian listrik padam. Bahkan, kalaupun batal masih bisa dijadwalkan hari berikutnya.
“Jadi sudah ada jaminan. Seperti tahun lalu, SMPN 4 yang setelah selesai orang semua, baru dilaksanakan lagi. Harapan kami aman semuanya,” tutupnya.
Di kalangan pelajar kelas IX, peserta UNBK, mereka sudah siap menghadapi UNBK. Sistem ujian nasional berbasis komputer (UNBK) ini dianggap lebih memudahkan.
Iwan Setiawan, peserta UNBK dari salah satu SMP Negeri Pekanbaru mengatakan, sistem UNBK lebih praktis. “Ujian dengan UNBK itu lebih mudah dan lebih nyaman serta praktis. Tinggal klik jawabannya,” katanya, kemarin.
Ia mengaku siap menghadapi UNBK karena ia dan teman-temannya sudah mendapatkan simulasi UNBK di sekolah. “Di sekolah kan ada labor komputernya. Pas waktu praktik ada juga dilakukam simulasi mengisi soal di komputer. Yang penting bukan sistem ujian, tetapi soal ujiannya seperti apa. Jadi intinya kuncinya tetap belajar dengan keras agar hasilnya memuaskan,” tambahnya.
Peserta dari SMP swasta, Dani juga mengatakan sistem UNBK ini dapat mendorong mendapatkan hasil ujian lebih baik. “Kalau pelaksanaan ujian sudah asyik dan merasa nyaman. Bisa jadi penambah semangat dan hasil ujian bisa jadi lebih baik,” tuturnya.(*1/ilo)