PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP turut hadir mendengarkan arahan awal tahun Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Selasa (17/1). Arahan yang diterima itu akan diterjemahkan dalam berbagai kegiatan yang ada di jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.
Disampaikan Muflihun pada Riau Pos, Kamis (19/1) kemarin, dia bersama unsur Forkopimda Pekanbaru dan para kepala daerah se Indonesia diwanti-wanti oleh Presiden agar memperhatikan berbagai isu penting mulai dari awal tahun.
''Kita mendapatkan banyak arahan. Di antaranya bagaimana pemerintah bisa mempermudah investor berinvestasi. Lalu bagaimana mempermudah izin rumah ibadah. Dan juga bagaimana mengendalikan inflasi dengan menanami lahan kosong, juga terkait stunting,'' urainya.
Dia melanjutkan, dirinya akan mengumpulkan para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dalam waktu dekat. Ini guna membahas arahan-arahan dari Presiden agar direalisasikan di Kota Pekanbaru.
''Kita di sini akan menerjemahkan. Akan kita kumpulkan (OPD, red),'' imbuhnya.
Sebelumnya, arahan dari Presiden RI Jokowi dilaksanakan di Sentul International Convention Center, Selasa(17/1). Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia Tahun 2023 dibuka langsung oleh Presiden.
Presiden mengingatkan enam hal penting kepada para pimpinan daerah antara lain tentang pengendalian inflasi, penanganan kemiskinan ekstrem, stunting, kemudahan investasi, perbaikan birokrasi dan APBD. Serta penggunaan produk dalam negeri, branding kota, juga stabilitas politik, keamanan, dan toleransi antarumat beragama.
Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak, baik pusat maupun daerah, sehingga pandemi Covid-19 di tanah air dapat dikendalikan dan pertumbuhan ekonomi dapat terjaga.
''Alhamdulillah, pandemi berhasil kita kelola dan kita kendalikan dengan baik, dan stabilitas ekonomi juga bisa kita manage, kita pertahankan sehingga berada pada posisi yang sangat baik. Ini berkat kerja keras kita semuanya,'' ucap Presiden.
Dalam pidatonya, Presiden mencontohkan, tingkat vaksinasi Covid-19 di Indonesia mencapai 448 juta dosis suntikan. Presiden mengakui, penyuntikan 448 juta dosis vaksin tersebut bukan pekerjaan yang mudah namun hal tersebut dapat dilakukan karena dukungan berbagai elemen bangsa.
Di tengah pandemi dan perlambatan ekonomi di sejumlah negara Indonesia juga mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang baik. Pada kuartal III-2022 ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,72 persen dan di kuartal IV-2022 diperkirakan tumbuh 5,2 hingga 5,3 persen.
Meski mampu melalui tahun turbulensi ekonomi di 2022 dengan baik, Indonesia harus tetap hati-hati dan tetap waspada karena tahun 2023 masih menjadi tahun ujian bagi ekonomi global.
''Semuanya harus hati-hati, harus bekerja keras semuanya mendeteksi informasi-informasi dan data-data yang ada di lapangan, sehingga jangan sampai kita keliru membuat kebijakan. Sekecil apapun kebijakan itu harus berbasis pada data dan fakta-fakta di lapangan,'' tegasnya.(ali)