KOTA (RIAUPOS.CO) - Kalangan DPRD Kota Pekanbaru memberikan masukan kepada PLN terkait pemadaman listrik yang dilakukan dengan alasan pemeliharaan. Apalagi tidak adanya kompensasi terhadap pelanggan dan malah menimbulkan pembengkakan tagihan listrik warga. Masukan ini diharapkan bisa menjadi pertimbangan bagi PLN agar tidak ada lagi pemadaman listrik seperti yang dilakukan sampai saat ini.
Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Roni Amriel SH MH meminta PLN mencari terobosan baru dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Harus ada terobosan baru,” tegasnya kepada Riau Pos, Kamis (19/7).
Kata Roni, yang namanya listrik itu merupakan public utility, dan perlu perawatan berkala. Hal ini memang tidak bisa dipungkiri. “Tapi jangan jadikan alasan untuk pemadaman, kecuali bersifat darurat atau dalam kondisi force majuere. Kalau ini masyarakat maklum, tapi matinya setiap saat tentu tidak bisa didiamkan juga,” ungkapnya.
Dilanjutkan Roni, dan juga berdasarkan keluhan masyarakat pemadaman bergilir yang dilakukan setiap pekannya dan hampir setiap hari, dinilainya sudah di luar akal sehat. “Jika manajemen PLN menyebutkan perawatan menjadi alasan untuk pemadaman, tentunya patut dipertanyakan secara serius,” tegasnya lagi.
Persoalan yang terjadi ini, sebut politisi Golkar ini mempertanyakan, ke mana orang-orang ahli PLN, yang seharusnya mengantisipasi kondisi ini dengan baik dan tanpa keluhan warga.
“Tentu kami pertanyakan juga, apakah SDM PLN tidak mumpuni lagi dalam memaksimalkan pelayanan, tanpa ada pemadaman dalam kondisi perawatan jaringan trafo maupun pembangkit,” tanya Roni.
Dilanjutkan Roni, yang perlu digarisbawahi oleh PLN, bahwa masyarakat atau pelanggan tidak mau tahu dengan masalah perawatan, pemeliharaan dan sebagainya.
“Karena itu kan schedule PLN setiap kurun waktu tertentu. Pelanggan tahunya listrik nyala tanpa mati kecuali force majuere,” paparnya.
