PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dalam rangka mewujudkan kepedulian untuk membentuk generasi muslim bersih dan sehat Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau (UID RKR) kembali melaksanakan khitanan massal gratis bagi anak yatim dan dhuafa dengan total penerima manfaat 455 anak yang tersebar se-Riau dan Kepri, pada Senin (18/12/2023).
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau & kepulauan Riau, Agung Murdifi menjelaskan, Kegiatan Khitanan Massal Gratis ini dilaksanakan secara serentak mulai dari Kantor Unit Induk Distribusi sampai dengan Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) dengan total anggaran sebesar Rp302.550.000.
“Khitanan Massal ini dilaksanakan di beberapa titik yaitu di TPA AL Bayan Jalan Yos Sudarso Pekanbaru sebanyak 100 anak, PLN Lipat Kain sebanyak 100 anak, PLN Bagan Siapiapi sebanyak 100 anak, PLN UP3 Rengat sebanyak 55 anak dan Kepulauan Riau sebanyak 100 dengan total 4555 anak. Selain mendapatkan layanan khitanan massal gratis, penerima manfaat juga mendapatkan bingkisan berupa tas dan alat tulis, kain sarung, al quran, dan santunan tunai," kata Agung.
Agung menambahkan bahwa kegiatan Khitanan Massal YBM PLN ini dilaksanakan di lokasi-lokasi yang tersebar di Riau dan Kepulauan Riau dengan mengangkat tema wujudkan kepedulian untuk membentuk generasi muslim bersih dan sehat.
“Dalam menjalankan fungsinya YBM PLN mengelola setiap dana zakat, infak, shodaqoh dan wakaf yang diterima dari pegawai PLN. YBM PLN selalu berusaha menebar manfaat sebanyak-banyaknya untuk masyarakat, khususnya masyarakat di Riau dan Kepulauan Riau ” ujar Agung.
Syarifah Sari (48), salah satu warga Kota Pekanbaru, Kecamatan Rumbai Timur, mengucapkan terimakasih kepada YBM dan seluruh insan PLN yang telah menyelenggarakan Khitanan Massal Gratis.
“Syukur Alhamdulilah anak saya bisa mengikuti kegiatan Khitanan Massal ini, dimana kegiatan ini sangat membantu kami yang kurang mampu. Harapan kami kegiatan seperti ini terus berlanjut dan semoga PLN semakin maju dan diberikan keberkahan dalam tugas dan pekerjaan,” tutur Syarifah.
Editor: Eka G Putra