Jangan Beri Uang ke Gepeng

Pekanbaru | Jumat, 19 Mei 2023 - 10:49 WIB

Jangan Beri Uang ke Gepeng
Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru Idrus. (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Masih maraknya gelandangan dan pengemis (gepeng) di beberapa lokasi kembali menjadi perhatian Pemerintah Kota Pekanbaru. Pemko Pekanbaru malalui Dinas Sosial (Dissos) terus mengingatkan dan mengimbau masyarakat agar tidak memberikan uang kepada gepeng.

Hal ini guna antisipasi maraknya gepeng yang berada di jalanan dan persimpangan lampu merah. Pasalnya, saat ini banyak gepeng tersebar seperti di Jalan Diponegoro dan beberapa tempat lainnya. Mereka meminta belas kasihan pengendara yang melintas.


Bahkan, agar aksinya tidak ketahuan oleh petugas mereka ada yang menjadi badut, menjual tisu dan menjadi manusia silver dan berbagai macam cara lainnya yang dilakukan mereka seperti berpura-pura menjadi pemulung dengan membawa karung seperti yang terjadi di Jalan Diponegoro.

Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru Idrus mengimbau supaya masyarakat tidak memberi uang kepada gepeng yang berada di jalanan maupun dipersimpangan lampu merah (traffic light) maupun di jalanan. Sebab, belum tentu lagi sumbangan, infak dan sedekah yang diberikan kepada gepeng itu digunakan untuk keperluan sebenarnya.

Menurutnya, uang yang kita berikan bisa saja digunakan oleh mereka untuk hal-hal yang tidak baik. Mereka bisa saja menggunakan uang tersebut untuk hal negatif, seperti konsumsi narkoba dan lainnya. ''Dan tidak semua gepeng yang di jalan itu orang miskin,'' ujar Idrus, Kamis (18/6).

Idrus mengimbau kepada masyarakat jika ingin berinfak dan sedekah bisa menyalurkannya ke lembaga seperti Baznas, Dompet Dhuafa, masjid, dan lembaga resmi lainnya. ''Tetapi jika masyarakat memberi uang kepada gepeng malah akan membuat mereka semakin menjamur,'' katanya.

Karena hal tersebut dijadikan oleh mereka profesi dan mata pencarian. Dissos Pekanbaru juga melakukan upaya razia untuk menghilangkan gepeng di jalanan. Namun, setelah dilakukan razia, dibuat surat perjanjian, ketika dipulangkan sebagian dari mereka ada yang kembali lagi ke jalanan menjadi gepeng.

''Kami sudah melakukan upaya penjangkauan untuk menghilangkan gepeng di jalanan. Kami razia, kami bawa ke shelter dan buat perjanjian. Bahkan sebagian juga ada yang kami pulangkan ke daerah asalnya,'' tutur Idrus.

Sementara itu, pantauan di lapangan masih banyak terdapat gepeng di sejumlah lokasi seperti di traffic light Pasar Pagi Arengka, simpang Jalan Gadjah Mada, sepanjang Jalan Diponegoro dan di beberapa lokasi lainnya. Di Jalan Diponegoro, mereka menjadi pemulung dengan membawa karung putih kemudian duduk di pinggir jalan menunggu masyarakat yang ingin memberi uang.

Bahkan, beberapa waktu lalu, Riau Pos sempat berbincang-bincang dengan salah seorang pemulung yang membawa karung tersebut di Jalan Diponegoro. Mereka  mengungkapkan bukanlah seorang pemulung, mereka hanya berpura-pura membawa karung seolah-olah seperti pemulung agar tidak dibilang pengemis.

Kemudian mereka duduk di pinggir jalan di sepanjang Jalan Diponegoro Pekanbaru untuk mengharapkan belas kasihan dari masyarakat atau pengendara yang melintas. Dan terbukti ternyata banyak masyarakat yang melintas memberikan uang dan makanan seperti nasi bungkus atau nasi kotak terutama pada hari Jumat.

Dari pengakuan mereka pendapatannya dalam satu hari bisa mencapai Rp200 ribu. Uang tersebut didapatkan dari masyarakat yang memberinya uang. Tidak hanya uang, mereka juga mendapatkan nasi kotak atau nasi bungkus.(dof)

Laporan DOFI ISKANDAR, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook