Anggaran Mobil Listrik Dialihkan untuk Perbaikan Tiga Ruas Jalan

Pekanbaru | Rabu, 17 Mei 2023 - 09:22 WIB

Anggaran Mobil Listrik Dialihkan untuk Perbaikan Tiga Ruas Jalan
Jalan Suka Karya atau Jalan Kualu yang berĀ­lubang dan rusak parah mulai dilakukan perbaikan dengan ditimbun kerikil dan juga sudah disiram cairan aspal, Selasa (16/5/2023). (DEFIZAL/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah memutuskan batal membeli mobil listrik. Anggarannya dialihkan untuk perbaikan tiga ruas jalan. Yaitu Jalan Paus, Jalan Rambutan, dan Jalan Inpres/Kartama.

Hal itu diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Edward Riansyah kepada Riau Pos, Selasa (16/5). Dijelaskan Edward, sebelumnya tiga ruas jalan itu tidak masuk dalam perencanaan perbaikan. Akan tetapi, karena ada pergeseran anggaran oleh Pemko Pekanbaru, maka perbaikan tiga ruas jalan tersebut bisa dilakukan.


''Ya, karena adanya pergeseran anggaran. Kan Pemko tidak jadi beli mobil listrik. Nah, anggaran yang semula untuk membeli mobil listrik itu kini dialihkan untuk perbaikan jalan dengan cara overlay di tiga ruas jalan, di antaranya Jalan Paus, Jalan Rambutan dan Jalan Inpres/Kartama,'' ujar Edward Riansyah.

Perbaikan ketiga ruas jala tersebut dilakukan dengan cara overlay dan menelan anggaran Rp3 miliar. Saat ini masih dalam proses administrasi pergeseran anggaran.

''Dilakukan overlay tetapi dalam satu pekerjaan di tiga ruas jalan. Konsultannya sudah turun ke lapangan untuk mengecek kondisi tiga ruas jalan tersebut,'' terangnya.

Jalan dan Drainase Jalan Suka Karya Dilakukan Pembenahan

Dalam pada itu, saat ini Dinas PUPR Pekanbaru sedang melakukan perbaikan Jalan Suka Karya, Kecamatan Tuah Madani. Tak hanya badan jalan, drainase di sisi kiri dan kanan jalan juga akan dilakukan pembenahan.

Plt Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Edward Riansyah menjelaskan, pihaknya tengah melakukan overlay atau pengaspalan ulang di Jalan Suka Karya, Kecamatan Tuah Madani.

Disebutkan Edward, ruas jalan yang mengalami kerusakan parah, kini sudah ditimbun dengan material kerikil oleh pihak kontraktor.

''Perbaikan Jalan Suka Karya sudah mulai. Sudah pemasangan base-nya atau lapisan pengerasan jalan,'' jelasnya.

Rencananya, parit yang ada di pinggir Jalan Suka Karya juga diperbaiki agar air bisa mengalir dengan lancar. Sehingga jalan tidak mudah rusak akibat parit tidak berfungsi dengan baik.

Sementara untuk parit di Jalan Suka Karya, kata Edward Riansyah, akan diperbaiki setelah dilakukan base dan pengaspalan. Pasalnya, jika parit diperbaiki sebelum base atau pengaspalan, maka material base akan kembali turun ke parit, sehingga terjadi penimbunan parit kembali.

''Karena itu, parit itu diperbaiki setelah base dan pengaspalan. Kalau sebelum base atau pengaspalan nanti masuk lagi sisa basenya ke parit yang menyebabkan parit akan tersumbat, jadi untuk sekarang tim pasukan kuning yang ikut membantu dengan cara mengeruk secara manual,'' terangnya.

Lanjut Edward, perbaikan overlay Jalan Suka Karya ini akan dilakukan sekitar 1,8 kilometer. Sepanjang 300 meter pertama akan dipasang base sebelum dilakukan overlay. Kemudian untuk 700 meter berikutnya akan langsung dilakukan overlay.

Sementara untuk 600 meter berikutnya tidak akan dilakukan perbaikan lantaran kondisi jalan yang 90 persen. Setelah itu, kembali dilakukan overlay hingga batas jembatan Pekanbaru-Kampar.

''Kami berharap dalam pengerjaan jalan dan drainase nantinya dapat berjalan lancar, sehingga masyarakat dapat merasa nyaman melintas di jalan alternatif tersebut,'' tegasnya.

Pantauan Riau Pos, Selasa (16/5), drainase di Jalan Suka Karya telah dilakukan pengerukan oleh pasukan kuning dan tim kebersihan lainya dari Dinas PUPR Kota Pekanbaru.

Pembersihan bukan hanya dilakukan di Jalan Suka Karya tetapi di Jalan HR Soebrantas yang masuk dalam aliran air di kawasan permukiman penduduk yang juga mengalami penyumbatan.

Warga sekitar Imah mengaku sangat senang dengan pembersihan terhadap drainase yang terus mengalami pendangkalan dan membuat badan jalan menjadi rusak karena kerap tergenang.

Bahkan, tumpukan sampah plastik kayu dan juga pasir membuat drinase berubah menjadi hitam dan kerap mengeluhkan bau yang tidak sedap kepermukaan sehingga meresahkan masyarakat.

Apalagi di kawasan tersebut tak pernah terlihat digalakkannya aksi gotong royong bersama yang dilakukan oleh warga ataupun pihak terkait lainnya guna mengantisipasi tumpukan sampah dan tanah mengendap di dalam drinase.

''Kalau cuma beberapa orang warga yang bersih manalah bisa. Semua pihak seharusnya baik warga ataupun pemerintah setempat jangan sudah rusak baru sibuk semua menyalahkan,'' ucapnya

Ia berharap perbaikan drainase dan juga badan jalan dapat segera rampung sehingga masyarakat dapat lebih nyaman dan merasa aman saat melintasi jalan tersebut.

''Kami ini warga cuma minta jalan ini dan drinase juga baik sehingga akses lalulintas masyarakat juga baik dan kami juga bisa ikut mendapatkan manfaatnya dengan berjualan di depan rumah,'' katanya.(dof/ayi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook