PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Menghadapi cuaca panas ekstrem saat ini, warga Kota Pekanbaru diimbau mengurangi kegiatan di luar ruangan. Jika pun harus terpaksa berkegiatan di luar ruangan agar mempersiapkan diri menggunakan skincare dan hindari terkena sinar matahari secara langsung.
Hal ini disampaikan Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru dr Arnaldo Eka Putra SpPD yang juga merasakan dampak dari panas ekstrem ini. ''Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi kegiatan luar ruangan di masa panas ekstrem ini,'' kata pria akrab dipanggil dokter Naldo ini, Selasa (16/5).
Dampak yang paling mungkin dirasakan langsung ialah, disampaikannya, yaitu dehidrasi, kulit kering, dan sakit kepala alias pusing. ''Maka mencegah dehidrasi ini dengan banyak minum air putih, dan hindari kontak langsung dengan sinar matahari. Jika pun harus berada di luar ruangan baiknya gunakan topi atau pakai payung,'' katanya.
Tidak hanya itu, dia juga mengarahkan selama berada di luar dengan terik matahari tinggi ini hendaklah memakai baju yang berbahan sejuk, karena akan terasa gerah jika berbahan tebal. “Sebaiknya juga jangan pakai warna hitam,'' tambahnya.
Selain panas terik, cuaca yang terjadi di Kota Pekanbaru saat ini pun tidak menentu, secara tiba-tiba bisa hujan deras. Di kondisi ini bisa juga menimbulkan demam berdarah dan malaria.
Karena menurutnya, DBD dan malaria merupakan penyakit akibat cuaca ekstrem panas dan hujan secara tiba-tiba. ''Yang paling mungkin, saat badan terpapar panas terik suhu tubuh akan meningkat dan dapat menyebabkan demam tinggi, dan gangguan lainnya, “ ungkapnya.
Dia juga menyarankan agar memastikan pendingin atau AC atau kipas di rumah berfungsi maksimal. ''Ini akan membuat kenyamanan saat di rumah,'' tuturnya.
Imbauan yang sama juga disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melalui Forecaster on Duty Bibin Sulianto, Selasa (16/5). BMKG memprediksi cuaca di Kota Pekanbaru beberapa hari ke depan masih akan mengalami panas terik karena hampir seluruh wilayah di Provinsi Riau sudah mulai memasuki musim kemarau yang identik dengan panas terik.
''Pada saat ini Pekanbaru akan memasuki musim kemarau pada awal bulan Juni. Untuk kabut asap sendiri masih belum terdeteksi di Pekanbaru karena memang titik panas yang terpantau juga belum masif. Musim kemarau sendiri diprediksi hingga pertengahan September,'' tuturnya.
BMKG Pekanbaru, sebut Bibib mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu lama beraktivitas di luar ruangan, namun jika memungkinkan masyarakat bisa menggunakan tabir surya atau payung jika beraktivitas di luar ruangan agar tidak secara langsung mengenai sinar matahari disiang hari yang cukup terasa terik.
''Perbanyak minum dan menggunakan tabir surya jika beraktivitas diluar ruangan. karena suhu udara bisa mengalami peningkatan saat disiang menjelang sore hari,'' tuturnya.
Untuk prakiraan cuaca di sejumlah daerah di Provinsi Riau termasuk Kota Pekanbaru, ungkap Bibin, masih terdapat potensi hujan dengan intensitas yang beragam. Di mana sejak pagi, cuaca diprediksi cerah berawan dengan potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti.
Sedangkan sore hari cuaca diprediksi cerah berawan namun tetap terdapat potensi hujan ringan hingga sedang di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak dan Kota Pekanbaru.
Malam hari masih terdapat potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hilir, Kota Pekanbaru dan Kota Dumai.
''Waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Rokan Hilir pada siang atau sore dan malam hari suhu udara 23,0–35,0 derajat Celcius, kelembapan udara 50–98 persen dan arah angin dari Tenggara–Barat Daya 10–25 km/jam,'' katanya.(gus/ayi)