PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Hingga saat ini, capaian vaksinasi booster Covid-19 di Kota Pekanbaru masih minim. Hal ini membuat Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) untuk mengadakan kegiatan vaksinasi massal khusus para lanjut usia (lansia), Kamis (16/2).
Pantauan Riau Pos, ratusan lansia yang ditemani keluarganya mendatangi lokasi kegiatan vaksinasi booster di Gereja GBIP, Jalan Sumatera. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy, guna meningkatkan capaian vaksinasi kedua dan booster bagi para lansia, pemerintah kota menjalin kerja sama dengan USAID yang merupakan organisasi masyarakat di luar pemerintah dari Amerika Serikat.
Di mana kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dari USAID, dan Pekanbaru merupakan salah satu kota yang menjadi perhatian USAID terkait capaian vaksinasi, khususnya untuk lansia.
Sementara itu, untuk capaian vaksinasi Covid-19 secara umum di Kota Pekanbaru yaitu vaksinasi dosis pertama mencapai 105 persen. Kemudian untuk vaksinasi kedua sudah mencapai 96 persen. Namun untuk vaksinasi ketiga atau booster pertama dan booster kedua masih sangat rendah.
Untuk lansia, capaiannya adalah vaksinasi dosis pertama sebanyak 69,98 persen, dosis kedua 63,12 persen, dan booster pertama baru mencapai 31,24 persen, serta booster kedua hanya sebesar 5,31 persen.
''Jadi karena memang target vaksinasi lansia kita belum tercapai, baik vaksinasi kedua maupun booster, maka kami sepakat dengan USAID untuk melaksanakan iven ini,'' katanya.
Lanjut Zaini, agar menarik, panitia menyediakan doorprize untuk para lansia yang mendaftar. Hadiah yang diberikan berupa paket cek kesehatan di rumah sakit swasta di Pekanbaru yang diberikan oleh para sponsor.
Ditambahkannya, dalam vaksinasi massal kali ini ini pihaknya menargetkan lebih kurang 500 lansia di Pekanbaru mendapatkan vaksinasi Covid-19, baik untuk booster pertama hingga booster kedua.
''Pagi tadi didahului dengan senam lansia bersama, baru kemudian dilanjutkan dengan vaksinasi,'' ucapnya.
Tak hanya itu saja. Zaini juga menjelaskan tingginya antusiasme para lansia dalam mengikuti program vaksinasi ini tak lepas dari dukungan yang diberikan oleh para tim agent of change yang rutin memberikan perbekalan kepada para lansia.
Agent of change merupakan komponen masyarakat yang Diskes latih untuk mengajak masyarakat mau melengkapi vaksinasi. Di mana sampai saat ini masih banyak lansia yang takut untuk menjalani vaksinasi Covid-19 akibat banyaknya informasi yang salah di lapangan.(ayi)