PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Mendengar kata sayuran hidroponik tentu bukan hal asing lagi di masyarakat. Sudah banyak komunitas maupun perseorangan membudidayakan tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah itu.
Salah satunya ialah Ireng Noviardi, pria yang juga berprofesi sebagai pengemudi ojek online ini mencoba berinovasi dengan berjualan sayuran hidroponik dengan mobil keliling. Biasanya sayuran hidroponik sendiri hanya tersedia di supermarket besar dan jarang dijual di pasaran.
“Baru sekali jualan dengan mobil seperti ini,” kata Ireng, Ahad (14/4).
Selain mangkal di car free day, Ireng mengatakan setiap Senin sampai Jumat dirinya berjualan di belakang Kantor Gubernur Riau, Jalan Cut Nyak Dien, Pekanbaru. Inovasi ini terbilang baru dan belum ada yang melakukan. “Kami yang langsung mendatangi konsumen,” imbuhnya.
Kebun sayuran hidroponik Bunda Thoriq sendiri berada di Jalan Sekolah Gang Gabus nomor 12 Rumbai dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumahnya. Mulai dari. Sawi-sawian, selada, kangkung hingga bayam tersedia di sana.
“Untuk selada dan sawi Rp5 ribu. Masih murah dibandingkan beli di supermarket,” tambahnya.
Selain menjual sayuran fresh, terlihat beberapa kotak berisi bibit sayuran di dalam rockwoll media tanam sayuran hidroponik. Ini dilakukan supaya masyarakat juga dapat belajar dan melihat bahwasannya yang dijual memang sayuran hidroponik.
“Sawi bisa sebesar ini memerlukan waktu dua sampai tiga mingguan. Ke depan ingin lebih banyak lagi sayuran yang bisa dijual di sini,” terangnya.
Beragam tantangan tidak menyulutkan semangat Ireng untuk berusaha. Dalam sehari berjualan sayuran dengan metode hidroponik bisa menghasilkan Rp250 ribu rupiah seharinya.
“Antusias masyarakat bagus, karena sudah banyak yang tahu ini baik untuk kesehatan juga,” ungkapnya.
Budidaya tanaman hidroponik kini sudah menjadi bagian dalam program pertanian perkotaan (urban farming), maka tidak heran jika banyak masyarakat yang mulai tertarik bahkan beralih mengonsumsi sayuran dari hidroponik ini.
“Sudah MoU juga untuk meletakan sayuran ini ke ritel-ritel dan juga sudah mulai banyak kelompok-kelompok tertarik untuk belajar,” pungkasnya.(*1)