Belum Ada Saksi yang Ditahan, Keluarga Fitria Tunjuk Pengacara

Pekanbaru | Kamis, 15 September 2022 - 11:24 WIB

Belum Ada Saksi yang Ditahan, Keluarga Fitria Tunjuk Pengacara
FY ditemukan tidak bernyawa dengan leher terjerat tali yang terikat di gagang mobil mini bus warna perak miliknya, Sabtu (10/9/2022). (BAYU SAPUTRA/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemeriksaan terhadap saksi-saksi terkait kematian aparatur sipil negara (ASN) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemerintah Provinsi Riau Fitria Yulisunarti (40) masih berlanjut, Rabu (14/9). Namun, hingga malam tadi, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi melalui Kasat Reskrim Kompol Andrie Setiawan memastikan belum ada saksi yang ditahan dalam kasus ini.

''Semuanya saksi (dipulangkan, red),'' ungkap Kompol Andrie sekaligus membantah isu bahwa FH yang disebut sebagai suami siri korban, pernah ditahan kepolisian.


Kompol Andrie Setiawan menjelaskan, hingga kemarin pihaknya telah memeriksa 23 saksi terkait kasus ini. ''Untuk perkembangan penyelidikan, saat ini sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak 23 saksi. Tim masih menganalisa petunjuk alat bukti baik berupa alat komunikasi elektronik, mau pun CCTV,'' ungkapnya.

Bagaimana dengan hasil gelar perkara? Kompol Andrie menjelaskan, gelar perkara sifatnya untuk memberikan masukan dalam penyelidikan. Terkait penilaian lambatnya pengungkapan kasus ini, Kompol Andrie menjelaskan pihaknya terus bekerja secara maraton bahkan hingga tengah malam.

Andrie  menegaskan, pelan tapi pasti kasus ini akan segera diungkap ke publik. ''Saat ini jalannya penyelidikan masih cukup baik. Memang kami perlu waktu dalam pendalamannya. Besok (hari ini, red) bakal ada penambahan saksi lagi. Pelan tapi pasti, ini akan segera terungkap,'' ungkapnya saat dihubungi pukul 21.00 WIB malam tadi.

Sementara itu, pihak keluarga saat ditemui Riau Pos enggan memberikan komentar atas proses penanganan kasus ini. Siang kemarin, keluarga Fitria yang ada di Pekanbaru berkumpul di salah satu kafe di Jalan Jenderal Sudirman. Yoga, adik kandung korban, mengaku mereka tidak membahas apa-apa pada pertemuan siang itu. Pertemuan ini hanya untuk menghibur diri di tengah kesedihan yang menimpa mereka.

Yoga mengatakan, pihak keluarga tidak akan berkomentar apa-apa kepada media terkait meninggalnya Fitria, kecuali didampingi pengacara. ''Kami menunjuk pengacara. Besok (hari ini, red) mulai mendampingi kami untuk proses hukum ini,'' sebut Yoga.

Terkait pernyataan Polresta Pekanbaru bahwa kakaknya sudah empat tahun menikah siri dengan F, Yoga belum mau berkomentar. Dirinya berjanji akan mengomentari hal itu bersama pengacara yang ditunjuk.

Kemarin Yoga juga belum mau menyebutkan siapa pengacara yang akan mendampingi pihak keluarga. ''Besok (hari ini, red) saja ya, sekalian kami akan beri beberapa keterangan kepada media bersama pengacara,'' tutur Yoga.

Seperti diberitakan sebelumnya, Fitria Yulisunarti ditemukan dengan kondisi leher terikat ke pegangan di atas pintu mobilnya yang parkir di basemen Kantor DPRD Riau, Sabtu (10/9). Penemuan mayat Fitria bermula ketika securiti bernama Edo bersama rekannya Bagus melaksanakan patroli sebagai petugas jaga pagi. Mulai sekitar pukul 09.00 WIB, mereka mengecek situasi areal Kantor DPRD Provinsi Riau.

Pada saat di area parkir basemen, mereka melihat pintu mobil korban dalam keadaan terbuka. Namun mereka tidak menghiraukan hingga tidak memeriksa lebih dekat mobil yang terparkir. Dikarenakan keduanya mengenal mobil korban yang sering ke Kantor DPRD Provinsi Riau, maka saat itu mereka kembali ke pos penjagaan depan.

Selanjutnya, pukul 11.00 WIB, Edo yang kini bersama anggota pengamanan lainnya bernama Ikhsan kembali melakukan patroli areal kantor. Ketika di parkir basemen, Edo mulai merasa heran karena pintu mobil korban masih dalam keadaan terbuka. Sehingga, bersama Ikhsan, ia berinisiatif mendatangi mobil korban.

Pada saat itulah mereka menemukan korban tewas dalam keadaan leher terjerat di dalam mobil minibus berwarna perak milik korban sendiri. Kemudian penemuan ini dilaporkan ke atasan mereka untuk kemudian dilaporkan ke polisi.

Polisi langsung mengamankan lokasi dengan garis polisi diikuti dengan evakuasi korban ke RS Bhayangkara Polda Riau. Satreskrim Polresta Pekanbaru pada hari yang sama langsung melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.(end)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook