PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kerusakan badan jalan di Kota Pekanbaru masih dikeluhkan masyarakat. Pemko Pekanbaru mengakuinya dan berjanji akan melakukan perbaikan secara bertahap. Salah satu jalan yang kondisinya rusak parah adalah Jalan Garuda, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai.
Pantauan Riau Pos, Selasa (14/2) di lokasi, puluhan lubang menganga di sepanjang Jalan Garuda. Kondisi ini cukup membahayakan pengendara karena banyak lubang dekat dengan parit besar yang tidak memiliki pagar pembatas.
Salah seorang warga Dede mengaku, Jalan Garuda merupakan jalan alternatif yang kerap digunakan oleh pengendara untuk menghindari kemacetan di Jalan Paus.
Dikataannya, kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung lama, namun hingga kini belum diperbaiki. ''Sampai sekarang hanya janji saja katanya mau diperbaiki, tapi mana? Malah makin parah jalan kami,'' katanya.
Ia berharap perbaikan jalan yang akan dilakukan pemerintah nantinya tidak dengan sistem tambal sulam karena daya tahannya tidak akan berlangsung lama. ''Kalau kami maunya jalan diperbaiki secara total, jangan cuma lubangnya saja yang ditambal besok rusak lagi,'' tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Julita, seorang pengendara motor yang kerap melintas di Jalan Garuda tersebut.
Menurutnya, kerusakan jalan tersebut sudah sangat mengancam keselamatan pengendara motor, apalagi lubang yang ada di sekitar jalan tersebut mengarah ke parit besar yang ada di sisi kanan jalan.
Ia berharap perbaikan jalan segera dilakukan agar pengendara motor dapat merasa aman dan nyaman saat melintasi jalan tersebut.
''Bahaya sekali. Takutnya kita menghindari lubang malah kecebur ke parit,'' katanya.
Sementara itu, Pj Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, pemko terus berupaya menggesa perbaikan jalan rusak. Di mana perbaikan jalan rusak dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setiap hari. Mereka bersama pihak ketiga melakukan perbaikan di sejumlah titik ruas jalan. Mereka mengejar target perbaikan di 50 titik ruas jalan dalam triwulan pertama tahun 2023.
''Jadi untuk perbaikan jalan tetap kita gesa. Tim melakukan perbaikan jalan setiap hari,'' ujarnya.
Dikatakan Indra Pomi lagi, mayoritas perbaikan jalan rusak dilakukan dengan cara tambal sulam. Tambal sulam hanya pada titik kerusakan atau lubang jalan.
Sementara untuk overlay diperlukan biaya cukup besar sekitar Rp1 miliar untuk satu kilometer. Kategori jalan yang bisa dilakukan overlay adalah kondisi jalan rusak dengan jumlah lubang jalan yang cukup rapat.
Apalagi di Kota Pekanbaru, ada 1.946 ruas jalan dengan total panjang 1.277 kilometer yang menjadi kewenangan pemerintah kota. Dari jumlah itu sekitar 74,5 persen dalam kondisi baik. Sementara jalan dalam kondisi rusak berat itu di angka 25 persen lebih.(ayi)