PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution menyebutkan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan tetap mengakomodir penggunaan dana belanja tidak tertuga (BTT) untuk perbaikan enam ruang kelas 083 Pekanbaru. Dananya sekitar Rp200 juta.
SDN 83 Pekanbaru yang berada di Jalan Pontianak terbakar pada 17 Oktober lalu. Sebanyak enam ruang kelas belajar mengalami kerusakan. Saat ini, proses belajar mengajar peserta didik terpaksa menumpang di sekolah lain.
”Masih ada dan bisa dengan dana BTT untuk perbaikan ruang kelasnya. Tidak semua ruang kelasnya, hanya yang rusak ringan saja,” ujar Indra Pomi Nasution, Senin (13/11).
Sekko menjelaskan, dana BTT yang disiapkan Pemko Pekanbaru untuk perbaikan ruang kelas SDN tersebut mencapai sekitar Rp200 juta. Anggaran tersebut berdasarkan perhitungan Pemko Pekanbaru.
”Sekitaran Rp200 jutaan, itu BTT. Menunggu pengajuan dari Dinas Pendidikan,” sebutnya.
Namun Indra Pomi mengaku telah mendapatkan informasi bahwa perhitungan pihak Disdik untuk biaya rehab ruang kelas anggarannya lebih besar lagi.
Sebelumnya, Kepala Disdik Pekanbaru, Dr Abdul Jamal MPd menyebutkan untuk rehab ruang kelas yang terbakar di SDN tersebut, mencapai hingga sebesar Rp500 juta. Itu untuk perbaikan enam kelas dilantai II gedung sekolah. Sementara Disdik Pekanbaru berencana mengusulkan untuk bangun ruang kelas baru (RKB) di APBD 2024. Total anggaran yang telah dihitung konsultan yang ditunjuk Disdik mencapai sebesar Rp1,8 miliar.
Dia sebutkan pihak konsultan yang ditunjuk tersebut, sudah menuntaskan pergitungannya. Biaya yang terbaru telah diumumkan mencapai sebesar Rp1,8 miliar. Itu mengalami kenaikan dari perkiraan awal, pihak Disdik mentaksir pembangunan RKB hanya sebesar Rp1,5 miliar.
”Hitungan kita yang terakhir mencapai Rp1,8 miliar. Hasil konsultan kita turun menghitung biaya semuannya. Apaka bisa dana BTT, kalau tak bisa ya terpaksa digeser dimasukkan di APBD 2024,” ujar Abdul Jamal.
Pembangunan di SDN 83 Pekanbaru tersebut, dinilai cukup penting. Sehingga harus segera direalisasikan maksimal pada tahun depan. Mengingat peserta didik saar ini terpaksa ditumpangkan pada sekolah lain.
”Karena ini memang urgen, prioritas. Bisa saja yang lain nanti kita ciutkan, karena APBD 2024 kan masih dalam pembahasan,” terangnya.
Sementara, proses belajar mengajar peserta didik SDN 083 sekarang ini, masih menumpang di sekolah terdekat. Pasalnya, perbaikan ruang kelas belajar (RKB) masih belum kunjung dilaksanakan. Adapun total RKB yang hangus terbakar di SDN yang berada di Jalan Pontianak, Kelurahan Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya tersebut sembilan kelas.
Saat ini anak didik ditumpangkan ditiga sekolah yaitu di SDN 29, SDN 66 dan di SDN 67 Pekanbaru. Abdul Jamal mengatakan perbaikan ruang kelas belum dapat dimulai. Karena masih menunggu dana BTT tersebut.
”Rencanakan untuk enam kelas itu bisa diperbaiki atapnya yang terbakar. Juga listrik dan bangku. Pakaia BTT masih cukup, tetapikan belum pasti,” sebutnya.
Jika tak terealisasi dengan dana BTT tersebut, Pemko Pekanbaru punya opsi yang lain untuk pendanaan perbaikan ruang kelas sekolah tersebut. Yakni dengan mengusulkan pada APBD 2024.
”Jika tak dapat BTT, ya dianggarkan untuk APBD 2024 mendatang. Kasihan anak didik pasca kebakaran, sekarang masih menumpang di sekolah lain. Anak-anak masuk pada siangnya bergantian dengan siswa sekolah itu,” tutupnya.(yls)
Laporan JOKO SUSILO, PEKANBARU