Pembangunan Dua SMP Negeri Baru Ditargetkan Selesai Desember 2023

Pekanbaru | Senin, 14 Agustus 2023 - 09:13 WIB

Pembangunan Dua SMP Negeri Baru Ditargetkan Selesai Desember 2023
Kepala Disdik Pekanbaru Abdul Jamal (kanan) meninjau lokasi pembangunan SMP negeri baru di Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai, beberapa hari lalu. Tahun ini, Pemko Pekanbaru membangun dua SMP negeri baru dan ditargetkan pembangunannya selesai Desember 2023. (DISDIK PEKANBARU UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru memberikan deadline atau tenggat waktu terhadap rekanan agar segera menyelesaikan pembangunan dua SMP negeri baru tepat waktu. Disdik targetkan proyek pembangunan dua sekolah baru ini tuntas akhir tahun ini di Desember 2023.

Hal ini ditegaskan Kepala Disdik Pekanbaru Dr H Abdul Jamal MPd usai melakukan peninjauan ke lokasi pembangunan SMP negeri baru di Kelurahan Meranti Pandak. Satu SMP negeri baru lainnya yang telah ditinjau Abdul Jamal berlokasi di Kompleks Perumahan Damai Langgeng.


”Pembangunan dua SMP negeri baru ini memang menjadi perhatian kami. Karena peserta didik sudah kami terima. Mau tak mau ini perlu perhatian khusus,” ujar Abdul Jamal, Ahad (13/8).

Bahkan Abdul Jamal sudah memanggil pihak rekanan tersebut untuk dapat memastikan agar pengerjaan proyek dua SMPN tersebut tidak melambat. Sehingga, RKB dapat segera ditempati siswa baru yang telah diterima pada PPDB tahun ini.

”Kemarin sudah ada komitmen dengan pihak pemborong, jika ini tidak selesai tepat waktu maka akan berdampak. Kita lihat pengerjaannya sudah sesuai dengan progres ya. Baik pembangunan di Damai Langeng (Kecamatan Marpoyan Damai) dan juga di Meranti Pandak (Kecamatan Rumbai),” terangnya.

Pihak rekanan hanya punya waktu sekitar beberapa bulan lagi untuk penuntaskan pembangunan dua SMPN baru tersebut. ”Kami targetkan Desember tahun ini selesai. Jadi empat atau lima bulan lagi pengerjaannya selesai. Karena pembangunannya juga tidak banyak di Damai Langgeng ada 10 RKB (ruang kelas baru) dan di Meranti Pandak dekat dengan jembatan delapan ruang kelas,” tambahnya.

Di samping itu, berkaitan dengan persiapan tenaga pengejarnya sudah tidak ada masalah. Sebab siswa baru di dua sekolah ini melaksanakan proses belajar mengajar dengan menumpang di sekolah induk dan tanaga pengerjanya dari sekolah induk tersebut.

Untuk SMPN 50 pembelajaran untuk sementara berinduk di SMPN 47. Sedangkan SMPN 51 berinduk ke SMPN 6 sampai pembangunan selesai. ”Kemudian untuk tenaga pengajarnya kita berinduk di sekolah terdekat. Juga kami sudah masukkan guru yang berlebih dan ke depan bisa saja guru yang pindahan ke Pekanbaru,” terangnya.

Abdul Jamal juga memastikan kedua sekolah tersebut belum mendapatkan bantuan dari dana BOS. Sebab sekolah yang bisa mendapatkan bantuan dana dari pemerintah pusat, umur sekolah lebih dari setahun.

”Sekolah negerikan satu-satu operasionalnya dari BOS (biaya operasional sekolah). Namun untuk sekolah baru enam sampai satu tahun belum mendapat dana BOS. Jadi dengan menumpang di sekolah induk tidak ada biaya itu,” tuturnya.

Ia juga mengaku memantau pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah induk berjalan kondusif. ”Proses belajar mengajar untuk peserta didik baru yang numpang di sekolah induk itu berjalan lancar,” ungkapnya.(yls)

Laporan JOKO SUSILO, PEKANBARU









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook