PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Mengatasi problem sampah saat ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pekanbaru berencana mengaktifkan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R). Yaitu sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efesien.
Kepala DLHK Kota Pekanbaru Hendra Afriadi mengatakan, Pemko Pekanbaru optimistis bisa mencapai Piala Adipura bahkan hingga Adipura Kencana. Upaya untuk mencapai itu, yakni dengan mengaktifkan TPS 3R. Di mana Reduce adalah mengurangi penggunaan barang, Reuse pemakaian kembali sampah, dan Recycle pemrosesan produk yang tak terpakai jadi dapat digunakan kembali.
Lanjutnya, sesuai arahan Pj Wali Kota pada saat penyerahan Sertifikat Adipura, penghargaan Adipura ada beberapa kategori, berbeda dengan sebelumnya Kota Bersih Kota Indah. Tetapi yang utama sekarang bagaimana pengelolaan sampah di asal sumber sampah. Yaitu rumah tangga dan badan usaha.
''Artinya di sini dilihat juga bagaimana peran kami DLHK memberikan edukasi kepada masyarakat, agar giat dan kontinyu melakukan pemilahan sampah melalui sumber sampah,'' ungkapnya kepada Riau Pos, kemarin.
Penilaian pengelolaan sampah ini telah dimulai sejak tahun 2021 sampai 2022 lalu. ''Jadi ada empat kategori, jadi bukan rangking ya. Empat kategori itu yakni Adipura Kencana, diberikan kepada daerah yang sudah bisa melakukan pengelolaan sampah sesuai dengan peraturan yang ada dan sudah mempuyai nilai plus. Contoh sampah di TPA bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik,'' ungkapnya.
''Kategori Sertifikat Adipura yang sudah diraih Pekanbaru. Sertifikat Adipura ini merupakan sertifikat yang diberikan kepada daerah kabupaten/kota yang dinilai mempuyai peningkatan kinerja pengelolaan sampahnya. Artinya tim adipura itu menganggap kita ada peningkatan kinerja. Sehingga kondisi musibah sampah tahun 2021 lalu itu kita tangani dengan baik,'' tuturnya.
Kategori selanjutnya Piala Adipura, diberikan bagi daerah yang sudah melakukan pengelolaan sampah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Tetapi belum ada inovasi yang baru. Hendra optimis ke depan bisa meraihnya.
Masih ada tumpukan sampah di Kota Pekanbaru. Hendra Afriadi mengatakan bahwa pihak DLHK sudah melakukan upaya untuk percepatan penanganan dengan membentuk tim penegakan hukum (Gakkum). ''Artinya selain kami menjaga juga memberikan informasi memberikan edukasi kepada masyarakat, pertama membuang sampah di TPS legal, membuang sampah di jam yang ditetapkan,'' katanya.
Tahun 2023 DLHK mengaktifkan secara masif operasional TPS 3R. Yakni sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efesien. ''Bagaimana masyarakat itu kita sosialisasikan melalui RT/RW, bagaimana masyarakat bisa terlibat dalam pemanfaatan fasilitas TPS 3R untuk pemilahan sampah organik dan nonorganik. Mari kita bersama-sama menciptakan Pekanbaru menjadi kota bersih dimulai dari lingkungan kita masing-masing,'' ujarnya.(yls)
Laporan JOKO SUSILO, Kota