PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Digadang-gadang jadi solusi mahalnya minyak goreng di tengah masyarakat, Minyakita nyatanya sulit didapatkan di pasaran. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru diminta untuk mencari tahu apa penyebab kondisi itu terjadi.
Permintaan ini diakui Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP. Menurut Wako, hal ini disampaikan pada dirinya oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga. Keduanya meninjau pasar di Pekanbaru, Sabtu (11/2) kemarin.
"Beliau (Wamendag,red) ingin mengetahui harga bahan pokok di pasar. Hanya ada satu keluhan terkait ketersediaan Minyakita. Saran beliau, kami harus melihat kendalanya karena pasokan MinyaKita tersendat-sendat," kata Muflihun, akhir pekan lalu.
Lebih lanjut disampaikannya, Pemko Pekanbaru saat ini sedang mencari regulasi yang tepat dengan menciptakan wadah guna menampung bahan pokok melalui distributor-distributor ke PT Saran Pangan Madani (SPM). Saat ini, harga bahan pokok masih berbeda-beda di tiap pasar.
"Melalui PT SPM ini, harga bahan pokok bisa kami kontrol di tiap pasar," imbuhnya. Sebelumnya diberitakan, Pj Wako Pekanbaru Muflihun mendampingi Wamendag Jerry Sambuaga meninjau harga bahan pokok di Pasar Limapuluh, Sabtu (11/2). Meski harga bahan pokok stabil, Wamendag Jerry menerima keluhan pedagang terkait suplai Minyakita.
"Saya bersama-sama Pj Wali kota dan jajarannya meninjau dan berbelanja di Pasar Limapuluh. Di tempat sebelumnya, Pasar Cik Puan, saya juga meninjau guna memastikan harga dan ketersediaan bahan pokok terkendali," kata Wamendag Jerry.
Ia mengecek harga bahan pokok mulai dari bawang putih, bawang merah, tomat, cabai, beras, dan telur. Harga bahan pokok relatif stabil, bahkan turun.
Harga daging juga turun dari Rp150 ribu menjadi Rp140 ribu per kilogram. Harga Minyakita masih Rp14 ribu per liter, sesuai harga eceran tertinggi (HET). "Tapi ada keluhan dari pedagang bahwa barangnya (Minyakita) agak sedikit kurang. Kami harus pastikan ketersediaan Minyakita lancar," ucap Jerry.
Dia menekankan, rantai pasok dari distributor harus bagus. Makanya, ia berkomunikasi dengan Pj Wako Pekanbaru dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan anggota DPRD agar memetakan suplai Minyakita ini tidak di hilir saja.
"Suplai Minyakita juga dipantau di hulunya, mulai dari distributor, pengecer, hingga pedagang. Karena, HET ini harga yang berlaku sampai di pedagang," tegas dia.
Saat ini HET Minyakita Rp14 ribu per liter. Sedangkan HET minyak goreng curah Rp15.500 per liter. Sedangkan minyak goreng kemasan premium harganya sesuai pasar yang dituju.
"Terima kasih kepada Pj wali kota yang rajin turun ke pasar melihat, memetakan masalah, dan merespon," tutup Jerry.
Persediaan Sembako Aman hingga Ramadan
Dalam pada itu, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru memastikan pasokan persediaan barang pokok lancar dan aman hingga Ramadan 1444 Hijriah. Masyarakat Kota Bertuah tidak perlu merasa cemas atau panik terjadinya kenaikan harga beberapa komoditas keperluan pokok.
"Persediaan ada dan aman sampai Ramadan. Masyarakat tidak perlu panik. Yang terpenting masih ada, tersedia," ujar Pj Wako.
Dia juga menyebutkan, meski harga sejumlah keperluan pokok tersebut cenderung sudah mulai mengalami kenaikan, tetapi masih dalam batas kewajaran. Sementara terkait kelangkaan minyak goreng subsidi MinyaKita, berdasarkan pantauan langsung di pasar tradisional tersebut, Pj Wako katakan masih bisa ditemui meski cukup terbatas.
"Beberapa waktu kemarin kan sudah menghilang, namun saat turun sekarang masih ada terlihat, kami juga bingung ya. Mudah-mudahan kabar pemerintah pusat yang bakal meningkatkan pasokan bisa terealisasi. Untuk secara umum ya harga sejumlah keperluan pokok masih stabil ya," terangnya.
Sementara pantauan Riau Pos di Pasar Cik Puan, harga sejumlah keperluan pokok mengalami kenaikan. Seperti harga bawang merah naik menjadi Rp40 ribu per kilogram, sementara harga sebelumnya itu Rp35 ribu per kilogram.
Untuk bawang putih naik jadi Rp28 ribu per kilogram dan harga normalnya Rp24 ribu per kilogram. Cabai merah bukit Rp60 ribu perkilonya dan harga normalnya Rp50 ribu per kilogram, cabai merah jawa Rp45 ribu per kilogram sedangkan harga normal Rp30 ribu per kilogram. Sedangkan cabai rawit Rp40 ribu per kilogram, naik dari harga sebelumnya Rp35 ribu per kilogram. Sementara minyak goreng MinyaKita dijual Rp16 ribu per liter, di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp14 ribu per liter.(ali/ilo)
Laporan TIM RIAU POS, Kota