PEKANBARU(RIAUPOS.CO)-- Kawasan Industri Tenayan (KIT) saat ini masuk dalam kawasan industri strategis nasional pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020. Di sana, tahun ini sudah akan berlangsung pembangunan industri refinery Crude Palm Oil (CPO). Industri ini diklaim akan menyerap hingga 20 ribu tenaga kerja (naker).
Dipaparkan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT akhir pekan lalu, KIT sudah tercatat dalam kawasan industri strategis nasional. "Di Indonesia ada 14 kawasan industri strategis di Sumatera. Ini dua di Riau, yakni KIT dan Tanjung Buton. Selain Sumatera, total ada 27 kawasan industri strategis di Indonesia," kata dia.
Dilanjutkan wako, pihaknya saat ini sudah mempersiapkan semua kebutuhan kawasan dengan luasan inti 266 hektare itu. "Kita juga semua persiapan sudah selesai. Listrik cukup, tinggal lagi jalan outer ring road menuju Pekanbaru Dumai. Nanti juga melalui Kementerian PUPR akan membangun jembatan ke Okura. Ini bentuk sinergi pusat dan daerah," tegasnya.
Sebagai realisasi peruntukannya bagi kawasan industri, Wako menyebut tahun 2020 ini sudah akan direalisasikan pembangunan pengolahan kelapa sawit. "Di awal tahun ini, yang kita bangun industri revinery dari sawit yang menghasilkan 2 juta ton CPO per tahun. Akan membuka lapangan pekerjaan 20 ribu tenaga kerja," singkatnya.
Sebelumnya, saat ini Pemko Pekanbaru bersama DPRD Kota Pekanbaru sedang membahas aturan penyertaan modal untuk men-support KIT yang masuk dalam kawasan industri strategis nasional. Selain berharap pada APBD Kota dan juga APBD Provinsi Riau, juga mengandalkan APBN.
Awal pekan kemarin, ranperda penyertaan modal sudah dibahas oleh tim pansus Penyertaan modal DPRD Kota Pekanbaru bersama pihak Pemko dan juga perusahaan daerah yaitu PT SPP di DPRD, dan usai hearing perdana itu pansus bersama tim langsung mengagendakan kunjungan ke lapangan (Kunlap) ke KIT lokasi yang dipilih dan dinilai strategis secara nasional itu, Selasa (7/1) sore.
"Ini bagian tugas pansus, kita ndak ingin data di atas kertas saja, ingin tahu lokasinya dimana, seperti apa kondisinya, sehingga data yang kita dapatkan semuanya kongkrit," kata Ketua DPRD Kota Pekanbaru Hamdani kepada wartawan yang langsung ikut dalam kunlap itu.
Dari hasil Kunlap itu, pihak pansus juga akan kembali membawa ke rapat pansus untuk pendalaman. "Apa kekurangan, data-data apa saja yang perlu dilengkapi, kita rangkum dan bahas lagi bersama pemko dan PT SPP sebagai pihak yang akan menjalankan ini nanti," ungkap Hamdani.
Yang jelas, Hamdani berharap keberadaan Perda Penyertaan Modal ini nantinya dapat membawa dampak positif untuk masyarakat dan juga kemajuan Kota Pekanbaru yang smart city Madani ini.
"Supaya nanti ranperda yang sedang kita godok ini betul-betul yakin bisa jalan atau tidak bisa jalan, makanya kita tidak ingin di atas kertas saja, makanya melakukan kunjungan ini," ujar Hamdani.
Kepada Riau Pos, Direktur PT SPP Heri Susanto menegaskan, bahwa kawasan KIT yang sudah lama diperjuangkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru sudah masuk kedalam usulan RPJMN 2020-2024.
"Alhamdulillah, berkat doa masyarakat kota Pekanbaru dan juga dukungan DPRD, serta niat untuk membangun kota Pekanbaru kawasan KIT masuk usulan RPJMN 2020-2024," kata Heri penuh suka cita.
Artinya, dijelaskannya, sekarang tinggal perjuangan pada pembahasan ranperda penyertaan modal di DPRD lagi. "Berharap bisa segera dan juga berharap tidak ada satu aturan pun yang dilanggar," ungkapnya lagi.
Dijelaskannya juga, bahwa lahan KIT ini ada 266 hektare dan direncanakan nantinya total menjadi 3.000 hektare.
"Karena sudah ada empat calon investor yang ingin bekerja sama dengan BUMD Pekanbaru dalam hal ini PT SPP. Peluang sangat luar biasa, " kata Heri lagi.
Ditegaskannya juga, ketika sudah masuk program strategis nasional, maka sangat cepat perkembangannya. "Semoga," ujarnya singkat.(yls)
Laporan: M ALI NURMAN dan AGUSTIAR