PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) Jaga Zona Pertanian, Perekonomian, dan Perindustrian (Jaga Zapin) dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru, Senin (11/9).
Penandatanganan dilakukan Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pekanbaru Asep Sontani Sunarya di Kantor Kejati Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.
"Kami dari Pemerintah Kota Pekanbaru mengapresiasi sekali atas inovasi ini memberi dampak yang luar biasa untuk masyarakat, khususnya di bidang sawit,” ujar Muflihun usai penandatanganan MoU.
Ia mengatakan, di Riau memang banyak daerah yang memiliki perkebunan kepala sawit. Dengan inovasi tersebut, ingin bagaimana harga ini bisa terus terkendali, terkontrol, dan juga soal perizinannya.
"Walaupun di Pekanbaru ini tidak banyak kebun sawit, tapi kita akan coba untuk tetap eksis. Kita kawal bersama Kejari bagaimana ke depan bisa mendongkrak ekonomi masyarakat khususnya di sektor sawit,” tambah Uun, panggilan akrab Muflihun.
Sementara itu Kepala Kejaksaan Negeri Pekanbaru Asep Sontani Sunarya mengatakan, dalam inovasi Jaga Zapin ini, dari Kejari bagaimana bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemko Pekanbaru terkait dengan pertanian, perkebunan dan industri yang ada di Kota Pekanbaru.
"Kita akan menggunakan fasilitas penegakan hukumnya dari bidang intelijen dan bidang perdata dan tata usaha negara,” tegasnya.
Sebagai informasi, program Jaga Zapin telah berjalan sejak 2022 dan telah berhasil mendukung pengawasan dan pelaksanaan regulasi harga tandan buah segar (TBS) petani.
Program Jaga Zapin merupakan salah satu inovasi Kejaksaan Tinggi Riau dalam mengawal stabilitas harga hasil pertanian, perkebunan dan industri secara komprehensif dan berkesinambungan.(yls)
Laporan JOKO SUSILO, PEKANBARU
