Pusat perkantoran Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah Bandar Raya Tenayan berada di Jalan Badak Ujung, Kecamatan Tenayan Raya. Apa saja keindahannya? Berapa lama rute perjalanannya?
RIAUPOS.CO - Masjid Al Firdaus, sudah terlihat dari kejauhan. Dari pintu gerbang utamanya, keindahan dan kemegahannya terpampang di depan mata. Masjid didominasi warna kuning dan hijau daun tua. Di dalam dan luar fisik bangunannya juga terdapat sentuhan desain inspiratif, cantik, juga menarik. Masjid ini berada di lahan satu hamparan luas dengan perkantoran walikota. Berada jauh di pinggiran Kota Pekanbaru.
Untuk bisa mencapai lokasi, perlu sekitar 15 menitan perjalanan kendaraan bermotor, atau berjarak sekitar tiga kilo meter melalui Jalan Hang Tuah ujung. Jalan masuk di perkantoran itu tepat di persimpangan antara Jalan Hang Tuah-Jalan Badak. Mudah ditandai simpangnya. Ada baliho dengan foto-foto beberapa pejabat teras Pemko Pekanbaru di sana.
Akses sampai di perkantoran itu sudah mulus. Jalan sudah dirigit pavement, meski jalan memang sedikit sempit. “Jalan menuju ke kantor walikota memang kurang lebar. Selebihnya jalan sudah bagus dan berlubang,” tambah Indra, warga Pekanbaru yang bermukim di sekitar itu.
Untuk ukuran akses menuju kantor wali kota, jalan itu belum ideal. Apa lagi, jalan itu dilalui banyak kendaraan para ASN dan warga sekitar. Jalan dua lajur di simpang masuk gerbang utama perkantoran masih terhenti alias belum dilanjutkan kembali. Baru dikerjakan sekitar tiga ratusan meter.
“Jalan dua lajur belum ada tanda-tanda dilanjutkan, masih seperti itu seperti yang lama,” ungkap Yudi warga setempat lainnya.
Akses jalan memasuki perkantoran dan masjid Al-Firdaus juga dua lajur. Sekitar 200 meter memasuki melalui jalan itu, terlihat sebuah kolam tidak terawat. Rumput tumbuh subur di dalam kolam. Pohon hias dan tanaman bunga ditanam di beberapa lahan.
Suasana taman di kompleks perkantoran itu masih terasa panas. Sinar matahari terik menyapu kulit dan wajah siang itu. Pohon perindang yang ditanam di sekitaran taman masih belum rindang. Bahkan sebagian pohon baru ditanam ulang karena pohon itu mengering dan mati.
Beberapa petugas pengurus masjid Al-Firdaus terlihat sedang sibuk mengerjakan pekerjaan masing-masing. Ada yang mengepel lantai, menyapu di bagian dalam dan luar masjid. Di beberapa tempat masjid itu, para tukang sibuk memasang lantai batako.
“Sudah sekitar dua tahun ini, masjid sudah difungsikan. Jamaah salat Jumat sudah banyak, masjid bertingkat tiga,” ungkap lelaki yang sedang sibuk membersihkan masjid itu.
Kantor walikota yang menjulang terlihat jelas dari pelataran masjid tersebut. Berjarak sekitar 500 meteran. Gedung enam lantai itu berdiri megah nan indah. Sedangkan gedung perkantoran SKPD Pemko Pekanbaru lainnya berjarak tidak terlalu jauh dari kantor walikota itu. Gedung SKPD berada di sekitar atau mengelilingi perkantoran walikota itu.
Kantor-kantor itu satu atap. Satu gedung bisa difungsikan menjadi beberapa kantor SKPD. Misalnya kantor Dinas PUPR digabung dengan kantor Dinas Perkim. Kantor Dinas Perhubungan dengan dinas lainnya. Hampir semua SKPD menempati kantor di Tenayan. Hanya ada beberapa yang tidak berkantor di Tenayan, seperti Dinas Pendidikan (Disdik) dan kantor Disnaker Kota Pekanbaru.
Indahnya perkantoran Tenayan itu juga bisa dinikmati dari lantai enam gedung tersebut. Setiap gedung perkantoran dilengkapi dengan khusus pelataran parkir dan lift gedung.
Saat Riau Pos memasuki ruang Dinas Perkim dan PUPR, ruangan itu terasa sepi. Kondisi itu juga terjadi di kantor SKPD yang lainya. Hanya terlihat beberapa pegawai THL yang asyik ngobrol. Para pejabat, seperti kepala dinas, sekretaris dan kabid serta pegawai status ASN baru sering ngantor di hari Senin. Karena ada apel pagi.
“Kalau mencari kadis dan kabidnya hari Senin pak, karena ada apel pagi. Kalau hari Selasa-Jumat agak susah mencari pejabat,” ungkap Pegawai THL Dinas PUPR yang mengaku bernama Irna.
Plt Sekda Pemko Pekanbaru, Indra Pomi mengatakan, Pemko Pekanbaru tidak menganggarkan untuk kelanjutan jalan lingkar di perkantoran Tenayan, sebab telah diusulkan di APBN. Sementara untuk perawatan taman tetap dianggarkan untuk perawatan dan mempercantik taman perkantoran Tenayan.
“Jadi untuk jalan kan perlu biaya banyak. Jadi jalan lingkar itu kita usulkan ke APBN. Kemudian kalau taman ada anggarannya di DLHK, untuk perawatan taman serta lain-lainnya,” ujarnya kepada Riau Pos.
Sementara jarang ngantornya kepala dinas dan pejabat teras lainnya di kantor Tenayan itu, menurut Indra Pomi karena kepala SKPD terkadang banyak mengikuti agenda rapat di sekretariat kantor wali kota Jalan Jenderal Sudirman.
“Kepala dinas kan rata-rata banyak kegiatan rapat di kota. Namun ketika tidak ada kegiatan, mereka pasti ngantor di Tenayan dan tidak ada pelayanan yang terganggu,” ungkapnya.***
Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru