KOTA (RIAUPOS.CO) - Meski spanduk Aksi Pekanbaru Bersih sudah terpampang, namun tumpukan sampah masih terlihat jelas di Jalan Rajawali Sakti ujung, Jumat (10/8) siang.
Berdasarkan pantauan Riau Pos, sampah-sampah tersebut didominasi oleh sampah plastik. Di jalan tersebut, ada dua titik tumpukan sampah yang keduanya terdapat spanduk informasi tentang penerapan denda sampah Rp2,5 juta bagi masyarakat yang membuang sampah tidak pada waktunya. Kebijakan ini pun sudah berlangsung sejak 1 Agustus lalu.
Dikatakan oleh Lurah Delima Kecamatan Tampan Abdul Bary bahwa masyarakat yang membuang sampah di lokasi tersebut merupakan orang tidak dikenal (OTK). Rencananya, pada pekan ini akan dilakukan aksi gotong royong untuk membersihkan tumpukan sampah yang ada di sepanjang jalan tersebut.
“Yang membuang di sana itu bukan warga kami, karena di dekat lokasi pembuangan itu juga tidak ada perumahan. Kami sudah berupaya untuk mengingatkan masyarakat tentang penerapan sampah ini, kemudian kami bersama RT dan RW melakukan gotong royong pada hari Ahad ini,” ujarnya.
Menurutnya, banyaknya sampah yang ada di sepanjang jalan itu karena masyarakat yang melintasi sambil membuang sampah di sana. “Sekarang RT dan RW yang mengawasi, di sana itu kan jalan lintas juga. Jadi agak sulit karena tidak ada yang memonitor. Makanya saat ini, selain RT dan RW kami juga berdayakan pemuda setempat untuk mengawasi masyarakat yang membuang sampah,” katanya.
Sementara itu, hal ini sayang dikeluhkan oleh salah seorang warga Jalan Delima. Menurutnya, permasalahan tumpukan sampah di Jalan Rajawali tersebut sudah lama terjadi. “Nggak pernah selesai sepertinya soal tumpukan sampah di sini. Sampah-sampahnya sudah sampai ke badan, padahal udah ada penerapan sampah,” pungkasnya.(cr9)