PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sejak Januari hingga saat ini, sudah 17,42 hektare (ha) lahan di Kota Pekanbaru terbakar dengan 36 kasus kebakaran. Di mana kasus kebakaran terbanyak terjadi pada Juni lalu yakni 16 kasus.
Kepala Pelaksana BPBD Pekanbaru Zarman Chandra, Senin (10/7), pemko memang tengah mewaspadai potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Pekanbaru. ”Jadi berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru, ada 17,42 hektare lahan terbakar,” katanya
Lanjut Zarman, kebakaran lahan terjadi belakangan ini di Kecamatan Rumbai Timur, tepatnya di Jalan Kemping RT 003, RW 002, Kelurahan Sungai Ambang. Di lokasi tersebut, ada sekitar 0,02 hektare lahan terbakar pada Jumat (7/7) lalu.
Guna mengatasi tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan di Kota Pekanbaru, Pemerintah Kota Pekanbaru tengah berupaya melakukan pencegahan karhutla. Di antaranya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan mengajak seluruh pihak untuk ikut berperan aktif dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
”Pemko melakukan berbagai upaya seperti sosialisasi ke masyarakat, sekolah-sekolah, badan usaha juga sudah kita lakukan. Makanya kita sama-sama melakukan deteksi dan pencegahan dini terhadap karhutla ini,” ujar Zarman.
Ia mengatakan, sesuai arahan Kepala BNPB bahwa siap siaga dalam menghadapi bencana penting. Kesiapan yang dilakukan berupa sarana dan prasarana untuk menghadapi bencana.(yls)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, PEKANBARU
