Hingga hari pertama kegiatan belajar-mengajar, Senin (9/7), masih banyak orangtua tempatan yang belum mencabut berkas PPDB di SMPN 21. Bahkan jumlah berkas itu melebihi dari kuota 48 pelajar yang akan ditambahkan.
“Cuma 48 yang akan ditambahkan. Sementara yang belum mencabut berkas dokumen pendaftaran PPDB di sekolah masih sangat banyak. Semua berharap dapat diterima sebagai tambahan masuk ke SMPN 21 pasca-aksi protes kemarin. Jadi, ini sangat selektif menentukannya agar tidak ada kesalahpahaman atau lainnya,” kata Asmar.
Ia mengimbau kepada warga tempatan menunggu hingga kabar kepastian diberikan. “Rabu kemungkinan kami sampaikan kepada orangtua terkait informasi ini. Sekarang ditunggu saja dulu. Nanti akan kami infokan bersama. Saat ini untuk warga, bisa cari informasi kepada RT dan RW setempat dulu,” saran Asmar.
Sementara itu, tokoh masyarakat setempat dari RT 01 RW 02, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai Suardi mengatakan, untuk musyawarah menentukan 48 pelajar tambahan tersebut kemungkinan akan diadakan Selasa atau Rabu pekan ini.
“Dapat kabar kemungkinan untuk menentukan 48 siswa itu akan ada musyawarah di hari Selasa atau Rabu ini. Alhamdulillah ada penambahan kuota untuk menjawab hasil pengajuan kami. Saat ini masih menunggu kabar baik dari sekolah juga perihal musyawarah bersama ini. Semoga segera,” tutur Suardi.
Sebelumnya diberitakan, warga tempatan di sekitar SMPN 21 yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai ini sempat melakukan aksi protes karena banyaknya anak tempatan yang tidak lulus. Warga tersebut tidak mencabut berkas dokumen pendaftaran PPDB sesuai arahan pihak sekolah.(cr8)