OPD tanpa Inovasi Siap-Siap Terima Sanksi

Pekanbaru | Kamis, 11 Mei 2023 - 10:14 WIB

OPD tanpa Inovasi Siap-Siap Terima Sanksi
Pj Wako Pekanbaru Muflihun didampingi Sekko Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Kepala BPP Pekanbaru M Jamil, dan perwakilan BRIN saat menggelar Workshop Champion of Innovation di aula Gedung Utama, Kompleks Perkantoran Tenayan Raya, Rabu (10/5/2023). (HUMAS PEMKO PEKANBARU UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Inovasi di masa teknologi berkembang seperti sekarang ini adalah keniscayaan. Organisasi perangkat daerah (OPD) di jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang tidak menghasilkan inovasi akan dianggap gagal. OPD tanpa inovasi siap-siap disanksi.

Demikian disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP, Rabu (10/5) saat Pemko Pekanbaru menggelar Workshop Champion of Innovation di aula Gedung Utama Kompleks Perkantoran Tenayan Raya.


Dikatakan Pj Wako Pekanbaru, saat ini masih ada OPD yang tidak membuat inovasi. Hal ini merupakan kegagalan kepala OPD. ''Saya perintahkan sekko agar memberi sanksi OPD yang tidak membuat inovasi, insentif TPP jangan dibayarkan,'' tegas Muflihun.

Maka dari itu, tiap OPD harus menciptakan inovasi. Setelah aplikasi dibuat, jangan ditinggalkan. ''Tapi, aplikasi itu harus terus ditingkatkan kemampuannya. Makanya, saya minta workshop ini diikuti dengan baik,'' imbuhnya.

Dalam seminar ini, Pj Wako Pekanbaru juga memberikan piagam penghargaan kepada OPD terinovatif. Seminar di awali dengan peluncuran aplikasi PEKA oleh Pj Wako Pekanbaru. Aplikasi PEKA ini memerlukan dukungan dari OPD lain agar bisa berfungsi.

Peresmian aplikasi PEKA disaksikan dua narasumber yakni Ketua Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Teknologi Informasi dan Inovasi Pemerintahan Dalam Negeri Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kemendagri Aferi S Fudail dan Suripto dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

''Saya meresmikan aplikasi PEKA. Tapi, aplikasi PEKA juga harus siap berkolaborasi dengan OPD lainnya,'' ucap Muflihun.

Dalam pada itu, Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution ST MSi mengatakan, workshop ini digelar dalam rangka membuat inovasi-inovasi di Pemko Pekanbaru. Aparatur Sipil Negara (ASN) mesti membuat inovasi guna memudahkan dan mempercepat pelayanan.

''Agar kita bisa mewujudkan harapan masyarakat. Saya harap seluruh OPD bisa melakukan inovasi supaya bisa memberikan pelayanan yang baik. Itu intinya,'' jelasnya.

Pj Wako Pekanbaru Muflihun menyampaikan bahwa setiap OPD mesti ada inovasi. Karena, Pekanbaru meraih peringkat kedua nasional pada 2022. Lebih dari 170 inovasi yang diciptakan tahun lalu. ''Tahun ini, kita harus memperoleh nilai yang lebih baik. Laporannya bagus, tulisannya bagus. Supaya bisa memberikan nilai yang terbaik bagi kita,'' ujar Indra Pomi.

Di sela-sela workshop, Pj Wako Pekanbaru menyerahkan piagam penghargaan kepada dua OPD terinovatif. Dua OPD itu adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) serta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).

Usai workshop, Kepala Pusat Inovasi Kemendagri Aferi Fudail menyerahkan penghargaan kepada tiga PNS sebagai motivator dalam mendorong inovasi daerah. Penghargaaan ini menjadi dorongan semangat bagi tiga PNS agar terus berkarya. ''Penghargaan ini guna mendorong teman-teman OPD untuk berinovasi. Karena, mereka telah menjadi narasumber di tingkat Provinsi Riau. Mereka menjadi kebanggaan kami di Pemko Pekanbaru,'' ucap Indra Pomi.

Penghargaan juga diberikan kepada Kecamatan Bukit Raya, Rumah Sakit Daerah Madani, Dinas Pertanahan, Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian, Kecamatan Rumbai, Badan Pendapatan Daerah, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas Pendidikan.(ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook