Cabai Masih Mahal, Gerakan Menanam Dievaluasi

Pekanbaru | Sabtu, 11 Februari 2023 - 09:00 WIB

Cabai Masih Mahal, Gerakan Menanam Dievaluasi
Pedagang di Pasar Agus Salim menyusun cabai yang akan dijual, Jumat (10/2/2023). Saat ini harga cabai merah mengalami kenaikan menjadi Rp48.000 hingga Rp53.000 per kilogram. (PRAPTI DWI LESTARI/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pekan kedua Februari 2023, harga barang keperluan pokok seperti cabai dan beras terus mengalami lonjakan harga. Pemko Pekanbaru pun akan mengevaluasi program menanam cabai yang digaungkan selama ini untuk menekan inflasi.

Pantauan Riau Pos, Jumat (10/2 ) di pasar tradisional di Kota Pekanbaru seperti Pasar Agus Salim, harga cabai merah bukit dijual berkisar Rp48.000 hingga Rp53.000 per kilogram (kg). Sedangkan untuk cabai rawit merah harganya mencapai Rp80.000 per kg.


Penjabat (Pj) Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan cabai menjadi komoditas lain yang ikut menyebabkan inflasi di Kota Pekanbaru. Saat ini pemko kembali mengevaluasi program tanam cabai agar keperluan cabai dapat terpenuhi oleh masing-masing keluarga.

”Kami akan evaluasi gerakan menanam cabai. Penanaman cabai yang semula hanya lima pot dinaikkan menjadi 10 pot cabai di tiap rumah warga,” ungkap Indra Pomi, kemarin.

Tak hanya cabai, dikatakan Indra Pomi harga kentang dan bayam juga berpotensi naik dalam beberapa pekan ini. Di mana kenaikan harga sayuran akan ikut mempengaruhi inflasi di Pekanbaru.

”Kemarin kan Kepala BPS Khairunnas sudah memaparkan bahwa beberapa komoditas berpotensi naik. Kenaikan harga komoditas ini berpotensi menaikkan inflasi di awal Maret,” katanya.

Komoditas yang berpotensi naik itu adalah sayuran, terutama bayam dan kentang. Komoditas kentang memang datang dari luar Pekanbaru. Sedangkan bayam ditanam di Pekanbaru.

”Kami harus menata lagi tata niaga keperluan pokok yang kerap mengalami ke naikan harga ini. Agar, baik sayuran maupun cabai masih terap dijual di Pekanbaru. Makanya kita meminta setiap kecamatan itu benar-benar maksimal kan lahannya untuk pembibitan cabai sehingga bisa membantu menurunkan inflasi di Kota Pekanbaru,” tegasnya.

Sementara itu seorang pedagang di Pasar Agus Salim Yolanda mengaku kenaikan harga cabai dan bahan kebutuhan pokok lainnya sudah terjadi sejak awal tahun 2023 lalu. Di mana, harga cabai hanya sempat turun di kisaran harga Rp35.000 per kilogram.

”Kemarin itu turun karena stok mulai banyak dan tidak terlalu bagus. Tapi sekarang sudah naik lagi karena dari pemasoknya stok tidak banyak lagi,” kata dia.

”Susah sekarang mau jual kalau barang mahal seperti ini. Masyarakat pun mulai mengurangi jumlah pembelian, otomatis kami pun tak bisa dapat untung. Saya berharap harga kebutuhan pokok ini bisa kembali normal agar pendapatan pedagang juga  tidak terimbas,” harapnya.

Sementara itu salah seorang pembeli Nani mengaku kesulitan dengan melonjaknya harga kebutuhan pokok. Apalagi menjelang bulan suci Ramadan tahun ini.

”Semuanya serba mahal. Mau tidak maulah kita kurangi bahan belanja, yang tadinya Rp100.000 bisa untuk sepekan ini harus dihemat biar cukup beberapa hari ke depan,” ucapnya.

Ia pun berharap pemerintah dapat segera mengantisipasi lonjakan harga keperluan pokok jelang Ramadan yang setiap tahunnya selalu naik. ”Kita nggak tahulah permainan dari mana yang penting pemerintah harus cari solusi agar harga kebutuhan pokok ini kembali normal agar masyarakat tidak terus-menerus menjerit,” katanya.(yls)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook