PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Di musim kemarau saat ini, kualitas udara Kota Pekanbaru mulai mengalami penurunan sebagai dampak terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa wilayah. Sayangnya, papan layar Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang menampilkan kualitas udara sudah lama tidak berfungsi. Sehingga masyarakat tidak bisa memantau langsung perkembangan kualitas udara di Kota Bertuah.
Pantauan Riau Pos, Selasa (8/8), papan ISPU yang tak lagi berfungsi tersebut ada di Jalan Jenderal Sudirman. Tepatnya di depan Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru. Papan yang menampilkan kondisi perkembangan kualitas udara tidak aktif alias padam.
Sehingga warga Pekanbaru yang seharusnya dapat dengan mudah melihat perkembangan kualitas udara jadi tidak mengetahui perkembangannya. Padahal, papan ISPU di depan MPP tersebut yang paling sering terpantau warga yang melintasi Jalan Jenderal Sudirman.
”Biasanya bisa melihat papan ISPU itu sambil melintas di depan MPP. Tetapi beberapa hari ini saya melintas papan ISPU padam tidak aktif lagi. Jadi tak bisa memantau kondisi kualitas udara. Padahalnya sepertinya sudah mulai ada kabut asap,” ungkap Jamal warga Pekanbaru yang melintasi depan MPP, kemarin.
Jika papan ISPU aktif, akan tampil di layar elektronik status perkembangan kualitas udara di Pekanbaru. Untuk warna hijau kualitas udara baik. Sedangkan untuk warna biru kualitas udara sedang. Untuk warna kuning kualitas udara masuk kategori tidak sehat. Sedangkan warna merah berarti kualitas udara tidak sehat. Sedangkan jika papan ISPU menunjukan warna gelap alias hitam maka kualitas udara berbahaya.
Kualitas udara yang ditampilkan pada papan ISPU tersebut di dapatkan hasil dari stasiun labor milik Kementerian LHK. Hal itu seperti disampaikan Kepala DLHK Kota Pekanbaru, Hendra melalui Sekretaris DLHK Pekanbaru, Tengku Reza Fahlevi kepada Riau Pos, Selasa (8/8).
”Papan ISPU yang ada di depan MPP itu memang yang dikelola DLHK. Dikirimkan hasil dari stasiun kualitas udara milik Kementerian LHK. Saat ini papan ISPU itu tidak berfungsi lagi,” ujar Reza.
Lanjutnya, papan ISPU sudah tidak dapat menampilkan hasil kualitas udara yang dihasilkan dari stasiun labor kualitas udara milik Kementerian LHK tersebut sudah sejak lama. Sebab kerusakan papan ISPU tersebut belum dilakukan perbaikan. Mengingat peralatan atau komponen penggantinya sudah sulit dicari sebab merupakan produk yang cukup usang.
”Kalau diperbaiki kemungkinan akan lebih mahal ketimbang barunya. Itupun sudah cukup sulit mencari alat-alatnya, karena itukan barang sudah lama,” tambahnya.
Lanjutnya, Pemko Pekanbaru kelak ada rencana bakal mengusulkan, apaka akan dilakukan perbaikan atau membeli yang baru untuk papan ISPU di depan MPP tersebut. Dia menyebutkan, papan ISPU tersebut sudah tidak aktif sekitar tahun 2019 silam.
”Itu masih belum ya (berfungsi, red). Bisa saja nanti ada diusulkan apaka diperbaiki atau baru saja. Tetapi ini akan ada rencana dulu seperti apa nantinya,” tutupnya.(ilo)