PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau (Gubri) H Edy Natar Nasution meninjau Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Bina Laras yang melakukan pembinaan terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan UPT Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Daksa, Rabu (8/11). Dua UPT yang berada di bawah naungan Dinas Sosial Riau ini lokasinya berada di Rumbai, Pekanbaru.
“Di Dinas Sosial ini ada beberapa UPT yang terkait dengan orang jompo, orang-orang yang selesai dibina di rumah sakit jiwa, kemudian orang yang berkebutuhan khusus. Sehingga ini harus kita perhatikan, mungkin selama ini agak luput dari perhatian kita semua, dan tadi baru dua tempat yang sempat saya lihat,” kata Plt Gubri.
Edy Natar mengaku prihatin setelah mendengar penjelasan petugas UPT, bahwa terdapat keluarga pasien yang sudah tidak memedulikan kondisi keluarganya yang dirawat disana. “Ada keluarga pasien sudah tidak mengunjungi lagi. Ada juga saya lihat pasien dari Sumatera Barat, Sumatera Utara, ya dari berbagai daerah,” jelasnya.
Maka, Edy Natar mengarahkan Kepala Dinas Sosial Provinpengecekan ke daerah lain agar mengetahui keberadaan warga Riau yang sedang dirawat. Sehingga, pasien yang tercatat dari Provinsi Riau dapat diperhatikan dengan baik.
“Maka kita wajib memperhatikan mereka. Maka saya minta Kepala Dinas Sosial untuk berkomunikasi dengan provinsi yang warganya dirawat di Riau ini. Karena tidak mustahil warga kita pun ada di daerah lain,” terangnya.
“Dengan cara itu, diharapkan ke depan semua bisa fokus. Saya tidak menginginkan jika ada warga kita yang dalam gangguan jiwa dan berkebutuhan khusus terabaikan. Itulah sebabnya kenapa saya meninjau ke sana karena saya tidak ingin terabaikan dari perhatian kita,” imbuhnya.
Dalam peninjauan itu, Edy Natar juga melihat fasilitas yang tersedia. Ia katakan fasilitas yang ada sudah dalam kategori baik. “Fasilitas sudah cukup memadai, bahkan saat ini sedang dilakukan program-program pembangunan. Jadi tempat tinggal mereka masih dalam batas cukup baik, tapi tentu perlu kita tingkatkan kedepan,” ungkapnya.
Kendati demikian, Edy menuturkan yang juga tidak kalah penting adalah bagaimana memperlakukan para pasien dengan sepenuh hati dan kasih sayang.
“Namun, yang jauh lebih penting itu bukan hanya sekedar tempat dia menginap, tetapi yang melayani mereka ini yang jauh lebih penting bagi saya. Karena kita melayani manusia, melayani orang yang berkebutuhan khusus, sehingga rasa itu yang sebetulnya dipentingkan daripada fasilitas yang mewah,” ucapnya.
“Bukan berarti kita tidak memperhatikan fasilitasnya, apalah arti fasilitas mewah tetapi dia digeletakkan tanpa adanya kasih sayang. Jadi dengan kasih sayang kita memperhatikan mereka,” sambungnya.(sol)