Warga Kelurahan Talang Mandi, Kecamatan Mandau mendatangi Kantor UPT Rumah Singgah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, Kecamatan Mandau, Senin (4/12) lalu. Kedatangan warga ini untuk mempertanyakan tentang pemblokiran Kartu Bengkalis Sejahtera (KBS).
DURI (RIAUPOS.CO) - Mereka adalah Lidiana, Sri Juliati, Linda Supriani warga Kelurahan Talang Mandi, dan Ernawati warga Kelurahan Gajah Sakti, Kecamatan Mandau, yang kartu KBS miliknya terblokir dan tidak lagi mendapatkan bantuan sembako.
Lidiana, salah seorang warga penerima manfaat KBS kepada Riau Pos mengaku, awalnya dirinya dan kawan-kawan menghadiri acara reses salah satu anggota DPRD Riau di salah satu rumah masyarakat. Saat hadir di acara tersebut, ada warga yang memposting di media sosial (Medsos) dan setelah itu dirinya dan kawan-kawan tidak lagi mendapatkan bantuan sembako dari program KBS tersebut.
”Terkait hal tersebut, saya dan kawan-kawan pada, Senin (4/12) pagi, mendatangi Kantor UPT Rumah Singgah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kecamatan Mandau dan bertemu langsung Kepala UPT Desriyanti SH," ujar Linda Supriani, salah seorang warga Talang Mandi.
Ia mengatakan, tentunya harapan besar, dirinya bersama dengan rekannya bisa kembali mendapatkan bantuan dari program Kartu Bengkalis Sejahtera. Karena selama ini mereka tidak mendapatkan bantuan lain dari program pemerintah yang lain.
"Ya, sampai saat ini kartu KBS masih ada sama kami dan sudah kami cek ternyata sudah diblokir, makanya kami datang ke UPT mempertanyakan persoalan ini," ujarnya.
Harapannya kata Linda, dapat lagi diaktifkan kartu KBS. Karena percuma juga disimpan kartu itu, namun tidak berguna.
"Kami mohon kebijakan Bupati Bengkalis," ujarnya.
Lidia mengaku bahwa dia warga tak mampu dan tak tahu berpolitik, karena dia bersama beberapa warga lainnya diundang, maka dia datang.
Lain halnya dengan Ernawati warga Kelurahan Gajah Sakti yang datang bersama suaminya mengaku, malah dimarahi oleh Kepala UPT dan tidak mau menerima apapun alasan yang disampaikan.
"Ya, namanya reses dari semua dewan baik tingkat provinsi dan kabupaten tetap kita hadiri, selain menyampaikan aspirasi juga melihat programnya. Bukan berati kita mendukung salah satu partai," ujarnya.
Ia juga menyebutkan, bantuan KBS ini satu-satunya bantuan yang diterimanya selama ini, sedangkan program yang lain malah tidak menerima, seperti program PKH dan program lain, tentu ini membuat dirinya terenyuh dengan sikap pemerintah.
”Kami mohon kebijakan Bupati," ucapnya.
Terhadap persoalan itu, Kantor UPT Rumah Singgah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kecamatan Mandau Destriyanti SH mengatakan, program KBS merupakan bantuan pribadi Bupati Bengkalis.
"Ya, karena sudah dianggap mendukung yang lain, maka bantuanya sudah disalurkan ke yang lain. Kartunya diberikan kembali ke yang bersangkutan," ujarnya.
Ia menyebutkan, pihaknya juga meminta agar warga melaporkan ke pihak kelurahan, karena penyaluran program KBS ini berada di tingkat kelurahan dan desa," ujarnya
Sementara itu Lurah Talang Mandi Benny Syafrullah mengatakan, program ini memang program KBS untuk masyarakat, tentu penerimanya harus mematuhi ketentuan yang berlaku dan tidak boleh macam-macam dengan mendukung parpol tertentu.
"Kalau memang diblokir maka akan ditelusuri lagi dan akan disampaikan ke Dinas Sosial," ujarnya.(***)
Laporan ABU KASIM, Duri