PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Lebih satu dekade pembangunan Pasar Cik Puan di Jalan Tuanku Tambusai, Kecamatan Sukajadi terbengkalai. Dibangun 2010 lalu, hingga memasuki 13 tahun, pembangunan Pasar Cik Puan tak kunjung selasai. Pedagang berharap pembangunan pasar bisa kembali dilanjutkan.
”Jelas kami meminta bangunan Pasar Cik Puan bisa kembali dilanjutkan. Tentu kami mau berjualan dengan nyaman dan aman seperti pedagang di pasar tradisional lainnya,” ucap Dini, salah seorang pedagang pakaian di Pasar Cik Puan, Selasa (8/8).
Dini satu di antara ratusan pedagang pasar yang mengharapkan pemko segera melakukan percepatan pembangunan pasar tersebut. Apalagi pasca-kebakaran awal 2023 lalu, ratusan pedagang harus berjualan dibangun tempat penampungan sementara (TPS).
”Sekarang walaupun sudah bisa berjualan di TPS tapi belum seramai seperti yang dulu. Malah kalah dengan pusat perbelanjaan dan pasar tradisional yang sudah dilakukan perbaikan,” katanya.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Pekanbaru Muflihun mengatakan, pemko sudah berupaya meminta bantuan pemerintah pusat untuk melanjutkan pembangunan Pasar Cik Puan. Di mana pemko telah mengajukan proposal pembangunan Pasar Cik Puan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. ”Kami sudah dua kali mengajukan proposal pembangunan Pasar Cik Puan kepada presiden. Pertama kepada Menteri Perdagangan dan yang kedua langsung kepada Pak Presiden,” ujar Muflihun.
Menurutnya, bangunan Pasar Cik Puan ini sudah 10 tahun lebih terbengkalai dan belum difungsikan. Hal ini mengingat diperlukan anggaran yang sangat besar untuk membangunnya. Muflihun memperkirakan, perlu sekitar Rp100 miliar untuk menyelesaikannya.
Untuk itu, Pasar Cik Puan tidak bisa diselesaikan jika hanya berharap pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru. ”Makanya kami mencoba untuk mencari bantuan dari pusat agar Pasar Cik Puan ini bisa dibangun,” ujar Muflihun.
Ia mengatakan selain Pasar Cik Puan, saat ini masih banyak pasar di Kota Pekanbaru yang harus disempurnakan, seperti masih banyak bangunan yang dipenuhi lumpur, kemudian kurang kondusif lah untuk berjualan sehingga membuat para pedagang tidak nyaman saat berjualan.
”Makanya kita harapkan ke depan pasar bisa menjadi objek wisata pasar. Orang nyaman ke pasar, orang nyaman belanja sehingga masyarakat tertarik datang ke pasar. Harapannya bisa meningkatkan ekonomi para pedagang,” tegasnya.(ayi)