PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Untuk urusan kuliner, Kota Pekanbaru tidak pernah mati. Ada saja ragam jenis yang dijajakan oleh pelaku usaha. Termasuk saat menyediakan makanan siap santap di bulan suci Ramadan alias takjil.
Memasuki hari ke-5 Ramadan 1443 H, pasar takjil terlihat menjamur. Tidak saja meramaikan di tempat yang sudah dibuat panitia, akan tetapi ada juga masyarakat yang memanfaatkan badan jalan untuk berjualan takjil.
Melihat tingginya animo pelaku usaha takjil dan kuliner khususnya di bulan Ramadan ini, dan sebagai bentuk peduli dengan kesehatan masyarakat, Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Aidil Amri minta Dinas Kesehatan (Diskes) kota Pekanbaru dan juga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjalankan tupoksinya. Yaitu, memastikan yang dijual atau dijajakan di pasar takjil aman dari zat-zat yang berbahaya dan aman untuk kesehatan konsumen.
"Masyarakat kita minta untuk selektif saat berbelanja takjil dan hati-hati, dan juga harus cerdas. Yang paling penting itu ialah Diskes dan BPOM harus turun tangan untuk memastikannya di semua titik pasar Ramadan,"kata Aidil kepada wartawan, Kamis (7/4).
Mengapa minta Diskes dan BPOM turun dan memastikan semua jajanan berbuka di pasar takjil? Disampaikan politisi Demokrat ini, karena, tahun lalu ada makanan yang dilarang BPOM, tapi ada ditemukan dalam bahan yang berbahaya dan dicampur-campur untuk satu makanan," paparnya.
Meski begitu, Aidil yakin, para pedagang takjil alias makanan berbuka puasa ini tidak akan berbuat merugikan saudaranya dengan mencampurkan zat-zat berbahaya didalam makanan dan minuman yang dijual. "Berusahanya dengan baik, insya Allah berkah Ramadan pasti didapat,"sarannya.
Ditegaskan Aidil lagi, karena saat ini status PPKM Kota Pekanbaru masih level 3, maka dia mengingatkan kepada para seluruh masyarakat Pekanbaru, pembeli dan pedagang juga, agar mematuhi dan menjaga protokol kesehatan saat sedang berjualan, atau sedang dalam kerumunan. "Jangan abaikan prokes," tutupnya.(gus)