Petani Pekanbaru Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem

Pekanbaru | Minggu, 07 Mei 2023 - 09:55 WIB

Petani Pekanbaru Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem
Muhammad Firdaus (PEKANBARU.GO.ID)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Belakangan ini kondisi cuaca di Pekanbaru mulai memasuki musim pancaroba. Pada saat siang hari cuaca terasa panas terik, sedangkan di malam hari diguyur hujan dengan intensitas cukup deras disertai angin kencang.

Hal ini membuat Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru terus melakukan pendataan dan pengecekan langsung kepada sejumlah sektor pertanian di Kota Pekanbaru yang masih terpantau normal, Sabtu (6/5).


Menurut Kepala Distankan Kota Pekanbaru, Muhammad Firdaus, berdasarkan data yang dimiliki oleh Distankan Pekanbaru kondisi pertanian di Kota Pekanbaru masih normal di tengah cuaca ekstrem dalam beberapa waktu terakhir. Apalagi, luas lahan pertanian di Kota Pekanbaru mencapai 14.000 hektare, namun hanya 50 persen di antaranya yang sudah digarap oleh masyarakat, sementara sisanya masih menjadi lahan kosong.

“Alhamdulillah, meskipun cuaca ekstrem terjadi belakangan ini tapi produksi kita masih normal. Belum ada pengaruh dari cuaca ekstrem yang dikabarkan beberapa waktu ini,” ucapnya.

Lanjut Firdaus lagi, saat ini hampir sebagian besar lahan pertanian di Kota Pekanbaru ditanami berbagai komoditas seperti sayuran dan bumbu-bumbu. Sebagian lahan pertanian tersebut juga digunakan Pemko Pekanbaru dengan melibatkan masyarakat untuk program penanaman cabai dan bawang merah.

Penanaman cabai dan bawang merah tersebut merupakan program untuk pencegahan kenaikan angka inflasi di Kota Pekanbaru. Cabai dan bawang merah merupakan komoditas paling berpengaruh dalam meningkatkan angka inflasi di Pekanbaru sejak tahun lalu.

Meskipun begitu, dirinya tetap mengimbau kepada masyarakat petani di Kota Pekanbaru agar mewaspadai cuaca ekstrem yang akan terjadi beberapa bulan ke depan. Apalagi saat ini BMKG Pekanbaru juga telah mengeluarkan informasi terkait cuaca ekstrem yang akan mencapai puncaknya pada Agustus 2023 mendatang. “Saat ini kita mengingatkan kepada para petani agar mewaspadai cuaca ekstrem yang diperkirakan puncaknya pada Agustus 2023 mendatang,” katanya.

Untuk menghindari kegagalan panen atau gagal tanam, petani diimbau tidak menanam bibit pada bulan Agustus. Pada bulan itu diperkirakan akan terjadi puncak kemarau sehingga kekeringan akan menghambat pertumbuhan bibit tanaman.(ayi)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook