KOTA (RIAUPOS.CO) -- Provinsi Riau memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah dalam bidang agro. Hal ini sejatinya menjadi salah satu nilai tambah dalam mengembangkan potensi daerah keladi ungu yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Melihat potensi tersebut, Kementerian Perindustrian melalui Balai Pengembangan Produk dan Standardisasi Industri (BPPSI) Pekanbaru, berkomitmen untuk memaksimalkan potensi keladi ungu guna meningkatkan nilai tambah produk. Pasalnya, keladi ungu merupakan salah satu dari potensi daerah yang dapat ditingkatkan nilai produknya.
Hal itu disampaikan Kepala BPPSI Pekanbaru Fathullah. Menurutnya, potensi tersebut cukup besar untuk dapat dikembangkan, apalagi sudah ada kerja sama dengan stakeholder terkait untuk pengembangan potensi tersebut.
Selama ini di tingkat petani, keladi ungu tidak maksimal dalam memberikan profit. Karena langsung dijual padahal bisa dirubah dalam bentuk tepung dan produk turunan lainnya seperti aneka makanan dengan harga jual yang lebih tinggi.
Kepala Seksi Pengembangan Produk dan Alih Teknologi BPPSI Pekanbaru Robby Kumar menambahkan, BPPSI Pekanbaru sebelumnya telah membuat perjanjian kerjasama (MoU) dengan Dinas Perindustrian Provinsi Riau serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Rokan Hilir. Sebagai tindak lanjut dari perjanjian kerjasama ini, maka diadakan pelatihan pembuatan tepung keladi ungu di BPPSI Pekanbaru dengan 10 orang peserta dari petani keladi Kabupaten Rokan Hilir.
"Dengan adanya pelatihan ini diharapkan mampu memotivasi dan memberikan pengetahuan baru untuk petani. Segingga berperan positif dalam rangka meningkatkan nilai tambah keladi ungu dalam bentuk tepung sampai menjadi aneka makanan," terangnya.
Di samping itu juga mendorong petani keladi agar bisa mengembangkan usaha serta berkeinginan untuk menjadi wirausaha baru. Sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(rio/c)