PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah menuntaskan perhitungan biaya membangun kembali SDN 083 Pekanbaru yang terbakar beberapa waktu lalu. Konsultan resmi yang ditunjuk pemerintah, telah menuntaskan perhitungan biaya bangun ruang kelas baru (RKB) di sekolah ini.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Dr H Abdul Jamal MPd menyebutkan, berdasarkan hitungan pihak konsultan, biaya yang diperlukan mencapai sebesar Rp1,8 miliar. Nilai ini mengalami kenaikan dari perkiraan awal, di mana pihak Disdik menaksir pembangunan hanya sebesar Rp1,5 miliar saja.
”Hitungan kami yang terakhir mencapai Rp1,8 miliar. Konsultan kami turun menghitung biaya semuannya. Apakah itu bisa dana BTT (biaya tak terduga, red), kalau tak bisa ya terpaksa digeser, di masukkan di APBD 2024,” ujar Abdul Jamal, Ahad (5/11).
Pembangunan di SDN 83 Pekanbaru tersebut dinilai cukup penting. Sehingga harus segera direalisasikan maksimal pada tahun depan. Mengingat peserta didik saar ini terpaksa ditumpangkan pada sekolah lain pascakebakaran.
”Karena ini memang urgen, prioritas. Bisa saja yang lain nanti kami ciutkan, karena APBD 2024 kan masih dalam pembahasan,” terangnya.
Sementara, proses belajar-mengajar peserta didik SDN 083 sekarang ini masih menumpang di sekolah terdekat. Pasalnya, perbaikan ruang kelas belajar (RKB) yang terbakar masih belum dilaksanakan. SDN yang berada di Jalan Pontianak, Kelurahan Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya tersebut hangus terbakar, Selasa (17/10) malam.
Adapun total peserta didik SDN 083 Pekanbaru tersebut, dari kelas I hingga kelas VI sebanyak 520 anak didik. Mereka terpaksa menumpang ditiga sekolah terdekat yakni di SDN 29, SDN 66 dan di SDN 67 Pekanbaru.
Abdul Jamal mengatakan sementara ini perbaikan ruang kelas masih belum bisa dilaksanakan. Rencana awal Pemko Pekanbaru akan menggunakan dana belanja tidak terduga (BTT). Tetapi hingga sekarang dana ini masih belum pasti.
”Masih menumpang di tiga sekolah karena ruang kelas masih belum diperbaiki. Rencana pakai BTT tetapi belum,” ujarnya.
Abdul Jamal belum bisa memastikan apaka perbaikan dengan dana BTT dapat terealisasi secepatnya. Dana tersebut diperkirakan untuk perbaikan ruang kelas memerlukan hingga sebesar Rp500 juta. Dana tersebut untuk melakukan perbaikan ruang kelas yang tidak mengalami kerusakan yang parah akibat dilahap di jago merah tersebut.
”Rencanakan untuk enam kelas itu bisa diperbaiki atapnya yang terbakar. Juga listrik dan bangku. Pakaian BTT masih cukup, tetapikan belum pasti,” sebutnya.
Jika tak terealisasi dengan dana BTT tersebut, Pemko Pekanbaru punya opsi yang lain untuk pendanaan perbaikan ruang kelas sekolah tersebut. Yakni dengan mengusulkan pada APBD 2024.
”Jika tak dapat BTT, ya dianggarkan untuk APBD 2024 mendatang. Kasihan anak didik pasca-kebakaran, sekarang masih menumpang di sekolah lain. Anak-anak masuk pada siangnya bergantian dengan siswa sekolah itu,” tutupnya.(yls)
Laporan Joko Susilo, Jakarta