PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sejak menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 12 Februari lalu, Provinsi Riau akhirnya mendapatkan bantuan dari pusat. Yakni dua unit helikopter untuk upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla yang saat ini terjadi di Bumi Lancang Kuning.
Dua helikopter tersebut merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Untuk helikopter bantuan dari KLHK sudah tiba di Pekanbaru, Rabu (4/3) petang. Sedangkan helikopter dari BNPB dijadwalkan hari ini tiba di Pekanbaru.
Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Riau Edwar Sanger usai rapat perdana pascapenetapan status siaga darurat karhutla bersama Satuan Tugas (Satgas) Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin, Rabu (4/3).
"Untuk sementara ini, kami dapat bantuan dua unit helikopter. Satu dari BNPB dan satu dari KLHK. Helikopter itu bisa digunakan untuk pemadaman menggunakan water bombing dan juga melakukan patroli udara," katanya.
Selain dua unit helikopter jenis bell tersebut, pihak BNPB juga sudah berkoordinasi dengan Mabes TNI untuk meminta bantuan berupa 200 anggota Kostrad. Bantuan tersebut akan datang ke Riau pada Jumat (6/3) besok. “Jadi 200 anggota Kostrad tersebut nantinya akan memperkuat tim satgas darat kita yang sudah ada saat ini. Bersama dengan pesawat TMC,” ujarnya.
Terkait kegiatan rapat perdana tersebut, ungkap Edwar, bertujuan untuk mencari masukan penanganan karhutla di Riau. Setelah itu, hasilnya akan diinformasikan kepada pusat dan masyarakat. Edwar juga menegaskan, sejak diumumkan siaga darurat karhutla beberapa waktu lalu, posko karhutla sudah mulai diaktifkan. Untuk mengoptimalkan upaya penanggulangan karhutla, pihaknya merencanakan, satgas akan melakukan rapat setiap hari. "Rapat ini untuk mengambil langkah-langkah penanggulangan. Sehingga, satgas di Kabupaten sudah terkoneksi dengan Provinsi," ujarnya.
Karhutla Dumai Semakin Meluas
Produksi asap dari karhutla di Kota Dumai semakin banyak. Bahkan luas lahan yang terbakar terus meluas dari hari ke hari. Tercatat hingga, Selasa (3/3) lalu luas lahan terbakar di Dumai mencapai 68,3 hektare (ha).
"Hari ini (kemarin, red) masih kami rekap. Memang ada beberapa titik api yang muncul seperti di Lubuk Gaung dan Bangsal Aceh. Dua titik ini cukup besar apinya," tutur Kepala BPB Dumai Afri Lagan.
Kondisi karhutla yang terjadi tentunya sangat menghawatirkan. Pasalnya jika api di lahan gambut tidak cepat padam akan berdampak terjadinya kabut asap. "Kami fokus pada pemadaman karhutla di Bangsal Aceh," ungkapnya.
Lahan terbakar yang paling luas berada di Kecamatan Sembilan. Yakni kurang lebih 40,5 ha. Secara rinci dijelaskan Afri Lagan karhutla di kecamatan tersebut tersebar di Kelurahan Bangsal Aceh 13 ha dengan penambahan luas dari hari sebelumnya 4 ha di Jalan Paret Leman, Kelurahan Lubuk Gaung 19 ha dan di Kelurahan Tanjung Penyebal 0,5 ha, serta Kelurahan Batu Teritip 8 ha.
"Untuk kebakaran lahan di Kecamatan Medang Kampai ada 15,25 ha dengan rincian Kelurahan Teluk Makmur 11,25 ha dan Kelurahan Guntung 3 ha, serta Kelurahaan Mundam 1 ha. Untuk kecamatan Medang Kampai tidak ada penambahan luas, " jelasnya.
Sedangkan di Kecamatan Dumai Barat lahan yang terbakar seluas 4,75 ha dengan rincian di Kelurahan Purnama 2 ha, Kelurahan Bagan Keladi 2,25 ha.
"Untuk Kecamatan Dumai Timur yang terbakar seluas, 3,55 ha dengan rincian di Kelurahan Teluk Binjai 0,25 ha, Kelurahan Tanjung Palas 2 ha dan Kelurahan Bukit Batrem 0,3 ha, serta Kelurahaan Jaya Mukti 1 Ha," jelasnya.
Karhutla di Bengkalis Bertambah
Karhutla di Kabupaten Bengkalis semakin bertambah sejak Selasa (2/3) sore. Selain lima titik di kecamatan Rupat, Rupat Utara dan Kecamatan Bantan kemarin api kembali muncul di kecamatan lainnya. Tim gabungan sampai kemarin masih melakukan pemadaman dan pendinginan di sejumlah lokasi. Hal ini diungkap Kepala Kalaksa BPBD Bengkalis Tajul Mudaris, Rabu (4/3) pagi.
Titik baru yang muncul sejak Selasa, terjadi di Kecamatan Rupat. Tepatnya di Dusun Teluk Sepotong desa Teluk Lecah. Luas lahan terbakar di sana hingga petang kemarin diperkirakan sekitar satu hektare. Tim gabungan dikerahkan melakukan pemadaman di sana sebanyak 28 orang terdiri dari BPBD Bengkalis, polisi, TNI dan Damkar serta masyarakat setempat.
"Lahan terbakar berupa semak belukar, dengan kondisi tanah liat. Lahan terbakar tidak jauh dari permukiman warga," ungkap Tajul Mudaris.
Titik lainnya yang baru muncul terdapat di Kecamatan Rupat Utara. Tepatnya di Desa Putri Sembilan. Dengan luas terbakar hingga petang kemarin mencapai satu hektare lebih.(sol/hsb/esi)