PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Hingga saat ini Pemerintah Kota Pekanbaru masih terus melakukan proses perobohan bangunan gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) yang terbakar pada bulan Maret lalu. Pembongkaran sudah mencapai 70 persen dan akan selesai bulan ini juga.
Pantauan Riau Pos, tampak proses pembongkaran puing-puing bekas kebakaran gedung utama MPP sudah hampir separuhnya selesai. Hanya terlihat sebagai bangunan yang berdekatan dengan Kantor Disdukcapil Pekanbaru yang masih dilakukan pembongkaran oleh para pekerja proyek menggunakan dua unit alat berat.
Sedangkan bangunan yang berada disebelah gedung Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Pekanbaru sudah rata sepenuhnya dengan tanah dan sisa puing bangunan mulai diratakan oleh para pekerja menggunakan alat berat lainnya.
Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution menjelaskan saat ini proses perobohan bangunan tersebut sudah berjalan 70 persen dan untuk sementara waktu bekas gedung tersebut dibiarkan kosong, hingga ada dana untuk pembangunan kembali.
”Jadi itu nanti setelah diratakan, nanti kita kosongkan dulu,” ujarnya.
Lanjut Indra Pomi,untuk menyelesaikan persoalan gedung MPP Pekanbaru tersebut saat ini Dinas PUPR sedang membuat rencana berkaitan dengan master plan pengembangan MPP ke depan.
Nantinya akan ada beberapa desain nanti untuk bekas kebakaran ini, desain ini akan dimusyawarahkan dengan tokoh masyarakat dan elemen-elemen masyarakat lainnya yang ada di Pekanbaru mau dibuat apa MPP ini ke depannya.
”Entah itu jadi Ruang Terbuka Hujan (RTH), atau nanti bangunan MPP itu mau di mana dibangun. Itu tapi sekarang sedang dikonsep,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru Edward Riansyah mengatakan proses pembongkaran hingga perataan gedung Mal Pelayanan Publik saat ini sudah mencapai 70 persen.
”Kemarin kita sudah coba melakukan lapangan, dan saat ini itu sudah sekitar kondisi 70 persen terhadap penghapusan asetnya (perobohan) sudah dilaksanakan. Jadi ya November nanti itu sudah selesai proses semuanya,” ujarnya.
Ia mengatakan untuk pelaksanaan pembangunan gedung MPP di 2024 masih belum dilaksanakan karena keterbatasan keuangan.
Pihaknya akan coba berharap proses pembangunan gedung MPP bisa melalui Bankeu atau bisa dengan dana APBN yang bisa digunakan
”Yang jelas kita mematangkan terharap pelaksanaan perencanaan yang sedang berjalan. Jadi nanti mungkin kita akan buat FGD atau diskusi publik lainnya yang kita lakukan terhadap perencanaan untuk ke depannya terhadap MPP ini,” jelasnya.
Lanjut Edward, nantinya di lokasi bekas gedung MPP terbakar ini akan tetap dibangun MPP. Namun apakah nanti itu terintegrasi dengan publik nya, seperti ruang terbuka hijau nya, apakah ada alun-alun, ini yang masih dalam tahap perencanaan.
”Ke depan mungkin MPP tapi di combine dengan RTH atau dengan alun-alun, ini masih dalam proses perencanaan, inikan sambil berjalan,” sebutnya.
Ia mengatakan, sebenarnya kalau ada uang pembangunan MPP ini bisa dilakukan tahun 2024, tapi karena keterbatasan keuangan, tidak memungkinkan dari APBD.
”Kami akan berjuang untuk seperti apa pelaksanaan ini. Karena uangnya cukup lumayan. Kami akan coba apakah bisa melalui Bankeu atau APBN. Untuk sementara hingga dibangun nanti, maka lokasi MPP yang dirobohkan itu akan dikosongkan dulu, dibersihkan terlebih dahulu,” tegasnya.(ayi)