PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kondisi cuaca di Pekanbaru dan sekitarnya mulai memasuki musim penghujan. Pemko Pekanbaru dan masyarakat diingatkan untuk memaksimalkan normalisasi saluran drainase. Ini untuk mencegah terjadinya banjir dan genangan.
Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru Robin Eduar SE MH mengatakan, semua pihak harus belajar dari waktu-waktu sebelumnya di mana Kota Pekanbaru selalu terendam banjir saat hujan deras turun. Salah satunya dengan menciptakan saluran aliran air lancar sehingga air hujan tidak tergenang.
Menurutnya, di Pekanbaru, yang menjadi penyebab banjir itu ialah tidak lancarnya saluran drainase, karena banyak tersumbat oleh sampah, dan juga pendangkalan karena kurangnya mendapat perhatian untuk bersih-bersih.
”Saat ini kan sudah mulai memasuki musim penghujan, justru kami melihatnya curah hujannya sudah mulai tinggi, tiap sore pun sekarang turun hujan,” kata Robin kepada wartawan, Kamis (2/11).
Untuk itu, sebagai langkah antisipasi terjadinya banjir, harus dilakukan pembersihan drainase. ”Dinas PUPR harus segera menggerakkan pasukan kuning untuk melakukan pembersihan drainase yang dipenuhi sampah-sampah, dan itu diangkat supaya air bisa mengalir,” kata Robin lagi mengingatkan.
Dijelaskannya, hal ini penting dilakukan karena pembersihan drainase sangat penting dilakukan oleh Dinas PUPR mengingat tingkat curah hujan cukup tinggi yang saat ini mengguyur Kota Pekanbaru.
”Bukan tidak mungkin, dan sangat mungkin mengakibatkan banjir. Apalagi, saluran drainase yang ada di berbagai titik sama sekali tidak pernah dibersihkan dan tersumbat. Kita cek langsung itu kondisi drainase khususnya si wilayah Payung Sekaki dan Senapelan,” tuturnya.
Disampaikannya, dirinya sudah coba berkomunikasi dan meminta Dinas PUPR khususnya Bidang SDA (Sumber Daya Air) mengerahkan alat berat untuk melakukan pembersihan dan penggalian sedimen di parit serta gorong-gorong yang tersumbat.
”Kemarin saya minta Dinas PUPR untuk menangani banjir yang parah seperti di Jalan Dharma Bakti. Kita juga sudah bekerjasama dengan Dinas PUPR khususnya Bidang SDA untuk memasukkan alat ke Jalan Guru Sulaiman, karena dijalan itu memang drainasenya sudah ada tetapi pembuangan akhir lebih kurang satu kilo sampai ke Sungai Air Hitam belum ada drainasenya,” paparnya.
Masih kata Robin, untuk sementara kita minta dikeruk pakai alat berat untuk dibersihkan rumput-rumputnya dan juga sendimen di dalam itu supaya air mengalir lancar. “Sehingga kalau dibersihkan ini untuk dapat mengatasi banjir di beberapa kelurahan. Terutama di Kelurahan Air Hitam, Banda Raya dan Labuhbaru Barat,” bebernya.
Seperti di Jalan Dharma bakti, dikatakan Rphin, itu kalau sudah hujan luar biasa banjirnya. ”Rumah warga disitu sampai tenggelam,” ucapnya sambil menambahkan, pengerukan dilakukan supaya air bisa diarahkan ke Sungai Siak.(gus)