PEKANBARU (RIAUPOS.BISA) - Masalah banjir di Kota Pekanbaru perlu penyelesaian segera. Pemko Pekanbaru melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman (Perkim) berencana melaksanakan program OMS Padat Karya untuk menyelesaikan masalah banjir.
''Kami minta (program OMS Padat Karya, red) sudah dapat dikerjakan dalam bulan ini (Mei, red). Itu akan lebih bagus. Apalagi ini kan melibatkan masyarakat, tidak perlu tender dan sebagainya. Kami dukung program-program seperti ini,'' ujar anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru Robin Eduar SE MH, Senin (1/5).
Dijelaskan Robin, dalam hearing antara Komisi IV dengan Dinas Perkim Pekanbaru, beberapa waktu lalu, Dinas Perkim masih menunggu data dari 15 kecamatan, terkait titik banjir di daerah masing-masing.
''Kami harapkan data dari 15 kecamatan di Pekanbaru sudah didapatkan semuanya oleh Dinas Perkim. Karena sudah lama juga diminta, supaya program ini bisa jalan,'' kata Robin lagi.
Berdasarkan keterangan Dinas Perkim saat hearing, pengerjaan penanganan titik banjir diserahkan ke masyarakat dengan menggunakan dana APBD Pekanbaru.
''Selama ini proyek selalu dikerjakan oleh kontraktor. Dengan adanya OMS Padat Karya ini, diberikan peluang bagi masyarakat di kecamatan, untuk dapat bekerja sekaligus membangun kampung mereka sendiri,'' ulas Robin.
Ditegaskan Robin, bahwa permasalahan banjir rata-rata disebabkan banyaknya drainase atau parit yang tersumbat. Bahkan ada jalan yang tidak ada drainase sama sekali, meski hanya drainase kecil. Ditambah lagi, masalah pembangunan tanpa memperhatikan aturan main yang sudah dibuat oleh perda.
''Juga pengawasan, ini harus lebih aktif lagi. Pemko harus tegas dalam menegakkan aturannya. Jangan tebang pilih,'' paparnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perkim Pekanbaru Mardiansyah menegaskan, bahwa semua program OMS Padat karya tersebut masih dalam tahap verifikasi. Pihaknya mengupayakan mengeksekusi dalam waktu dekat ini.
Disampaikannya, untuk pengerjaannya nanti akan ada juklak dan juknisnya. Untuk tahap sosialisasi ke masyarakat, sudah mulai dilakukan. Setelah itu, pihak kecamatan melakukan pemetaan, mengenai daerah mana saja yang banjir. ''Tahap selanjutnya, seluruh data masuk, semuanya program OMS ini dapat dikerjakan oleh masing masing kecamatan. Untuk pengiriman data itu, kita sudah beri deadline sejak Maret lalu,'' katanya.
Dipaparkannya juga, untuk anggaran OMS Padat Karya ini sendiri, disiapkan Rp5,6 miliar untuk 15 kecamatan. Prinsip kerjanya, Perkim akan kerjakan sesuai dengan prinsip ketuntasan.
''Misalnya, jika satu titik ini bisa mengatasi banjir maka akan dikerjakan. Namun jika membutuhkan anggaran yang besar, maka tidak bisa dikerjakan dengan anggaran OMS Padat Karya,'' ungkapnya.(yls)
Laporan AGUSTIAR, Kota