Pemko Pekanbaru Gencarkan Imunisasi MR

Pekanbaru | Sabtu, 01 Oktober 2022 - 10:54 WIB

Pemko Pekanbaru Gencarkan Imunisasi MR
Duta Imunisasi Pekanbaru Raja Rilla Muflihun (kanan berdiri) dan beberapa ibu menyaksikan seorang anak di TK Abidari Islamic Creative School, Kecamatan Bukit Raya yang mendapatkan suntikan imunisasi MR yang juga bertepatan dengan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), Jumat (30/9/2022). (PRAPTI DWI LESTARI/RIAU POS)

BUKIT RAYA (RIAUPOS.CO) - Kasus penyakit campak dan rubella di Kecamatan Bukit Raya meningkat. Pandemi Covid-19 disebut menjadi salah satu penyebab. Pasalnya, jadwal imunisasi anak menjadi tidak lengkap saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Untuk menekan kasus campak dan rubella ini, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bersama Pus­kesmas Harapan Raya dan Pemerintah Kecamatan Bukit Raya melaksanakan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022, Jumat (30/9). Imunisasi diperuntukkan bagi anak usia 9 bulan hingga kurang dari usia 15 tahun.


Kali ini kegiatan ini dilaksanakan di sejumlah lokasi. Di antaranya di TK Abidari, Jalan Lumba-Lumba, TK 4 Negeri Pekanbaru Jalan Unggas, TK Aisyah V Jalan Wonosari, Kecamatan Bukit Raya.

Menurut dr Neilul Hikmi, dokter umum Puskesmas Harapan Raya, kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi dua tahun terakhir, membuat penyakit campak rubella di Kecamatan Bukit Raya terus mengalami peningkatan.

"Karena Covid-19 selama dua tahun itu, imunisasi dasar lengkap pada anak itu menjadi berantakan sehingga membuat peningkatan dalam jumlah kasus penyakit campak rubella," kata dia.

Selain itu, terdapat juga program imunisasi tambahan khusus campak rubela (MR) dan program imunisasi kejar. Di mana program ini dilakukan untuk mengulang kembali imunisasi anak yang selama ini tidak dilakukan oleh orang tuanya.

"Kami turun ke TK, SD dan SMP karena program ini masuk pada usia sekolah. Jadi dengan adanya dua program ini tidak ada alasan lagi orang tuanya tidak memberikan imunisasi walaupun mengalami keterlambatan," ucapnya.

Bahkan berdasarkan data yang dimiliki oleh Puskesmas Harapan Raya per tanggal 24 September, untuk TK hanya mencapai 20 persen, semetara itu SD 23 persen. Di wilayah Bukit Raya baru 9,25 persen dan membuat capaian imunisasi di Pekanbaru juga mengalami penurunan.

"Hari ini (kemarin, red) ada 43 anak yang ikut imunisasi. Selebihnya anak-anak ini katanya sudah mendapatkan imunisasi. Tetapi kami akan lakukan pengecekan kembali agar hak anak itu diberikan dan target kami bisa tercapai," ucapnya.

Semetara itu, dokter anak yang juga merupakan anggota IDAI Riau dr Rita Carmelia SpA mengatakan, vaksin MR (measles dan rubella) wajib diberikan kepada anak mulai dari usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun. Selain untuk mencegah measles (campak) dan rubella (campak Jerman), MR diperlukan karena komplikasi penyakit yang ditimbulkan campak sangat berbahaya.

"Walaupun tergolong ringan, rubella dapat memberikan dampak yang serius bila menular pada ibu hamil, terutama pada trimester pertama kehamilan. Kondisi tersebut bisa menyebabkan keguguran. Jika kehamilan terus berlangsung, bayi dapat terlahir tuli, menderita katarak, atau mengalami kelainan jantung," ulasnya.

Sedangkan komplikasi yang disebabkan campak umumnya adalah bronkitis, infeksi paru-paru (pneumonia), radang pada telinga, dan infeksi otak (ensefalitis).

"Kami berharap kesadaran masyarakat khusunya para orang tua karena bahaya MR itu nyata. Yuk mari kita bawa anak kita ke puskesmas terdekat agar mendapatkan imunisasi dasar lengkap," ajaknya.

Sementara itu, Sonya Fitrianie SPsi CHt Selaku Owner Abidari berharap kegiatan ini dapat terus rutin dilaksanakan agar masyarakat khususnya orang tua bisa memahami bahaya yang terjadi pada anak yang tidak belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap. "Kami siap menjadi tuan rumah lagi ditahun-tahun selanjutnya. Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh anak kita," katanya.(ayi)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook