PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Cuaca di Kota Pekanbaru mulai mengalami kenaikan suhu sehingga menyebabkan panas terik ketika di siang hari. Warga Kota Bertuah diingatkan untuk mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekanbaru Zarman Chandra menyebutkan, saat ini rata-rata suhu di Kota Pekanbaru mencapai 38 derajat Celsius. Kondisi ini menyebabkan cuaca Kota Pekanbaru panas dan kering yang membuat kawasan di Kota Pekanbaru rawan terhadap bencana alam kebakaran lahan.
BPBD Pekanbaru mencatat sepanjang sejak Januari 2023, telah terjadi 49 kasus kebakaran lahan di berbagai lokasi. Total lahan yang terbakar sekitar 29,243 hektare.
Itu sebabnya, BPBD Kota Pekanbaru mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan. Apalagi saat ini Kota Pekanbaru sudah berstatus Siaga Karhutla hingga 31 Oktober 2023 mendatang.
"Suhu Kota Pekanbaru saat ini sangat ekstrem, kisaran rata-rata mencapai 38 derajat Celcius. Maka kita imbau agar warga jangan membakar di kawasan lahan yang kering, karena api akan sulit dipadamkan dan bisa menyebar," katanya, Senin (31/7).
Zarman juga mengimbau agar warga yang memiliki lahan tidur melakukan pemantauan kepada lahan tersebut. Percikan api bisa terjadi ketika lahan sangat kering dan berunsur gambut.
"Kami imbau kepada pemilih lahan yang akan memanfaatkan lahannya untuk ditanam atau difungsikan sebagai pemukiman agar tidak membuka lahan dengan membakar. Dan pemilik lahan tidur untuk dapat memantau dan mengawasi lahannya," jelasnya.
Sementara itu, Forecaster on Duty BMKG Pekanbaru, Bibin S mengatakan berdasarkan data yang dimiliki oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru terdapat 134 titik panas di wilayah Sumatera.
Daerah dengan jumlah hotspot tertinggi adalah Provinsi Bangka Belitung dengan 48 titik, diikuti Sumatera Selatan 34 titik, dan Riau 21 titik.
Sejumlah daerah lain di Sumatera juga menghadapi potensi bahaya karhutla yang signifikan karena terdeteksi hotspot. Daerah tersebut adalah Provinsi Jambi dengan 6 titik, Lampung 12 titik, Sumatera Barat 9 titik, dan Sumatera Utara 1 titik.
"Khusus di Riau, 21 hotspot tersebut tersebut di enam kabupaten. Yaitu di Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi, dan Indragiri Hulu masing-masing 1 titik. Kemudian di Pelalawan terdeteksi 10 titik, Rokan Hulu 3 titik, dan Indragiri Hilir 5 titik," sebutnya.
Terkait suhu udara, disebutkan Bibin berkisar 24,0 – 34,0 derajat Celcius, dengan kelembapan udara antara 55 – 98 persen, arah angin Tenggara – Barat Daya / 10 – 30 km/jam.
"Waspada potensi gelombang laut yang dapat mencapai ketinggian 2,0 meter di wilayah perairan Bintan, perairan Lingga dan perairan Utara Bangka," ujarnya.(ayi)