PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Pekanbaru Robin Eduar mengatakan, perintah Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT kepada para camat dan jajaran untuk menghidupkan kembali parit lingkungan dengan cara bergotong royong diapresiasi. "Seharusnya memang begitu,” tegasnya kepada wartawan, Senin (31/1).
Dikatakan Robin juga, mengapa baru sekarang ditegaskan supaya para camat dan lurah bahkan diminta untuk bergerak? Dari dulu semestinya sudah harus proaktif. "Seharusnya juga para camat tidak harus menunggu perintah, karena camat punya wilayah dan bisa mengajak warga untuk peduli lingkungan supaya terhindar dari bencana banjir yang menahun ini, aneh juga," tuturnya lagi.
Disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru ini, memang selama ini kewenangan penanganan banjir itu ada di PU, tapi juga peran camat, lurah mesti dihadirkan bersama.
Ditegaskan Robin, selama ini dia juga menilai Pemko tidak pernah serius mengatasi banjir yang terjadi. “Bisa dilihat dari post anggaran yang disiapin, tidak ada keseriusan untuk mengatasi banjir," tuturnya.
Semestinya, katanya lagi, Pemko jika serius mengatasi banjir anggaran disiapkan harus besar. Karena ini langsung menyentuh kepada masyarakat.
"Dari sini kita melihat (posting anggaran sangat kecil), nampak bukan program prioritas, ditambah lagi koordinasi dengan provinsi dan pusat pun bisa dikatakan tidak ada untuk penanganan banjir Pekanbaru," urainya.
Disayangkannya juga, untuk maintenance armada angkutannya nampak tidak menjadi perhatian. "Saya ada tanyakan langsung kepada pasukan kuning, katanya untuk operasional saja susah mintanya, armada sering rusak untuk angkutan sedimen yang udah dikeruk, itukan perlu armada angkut," katanya.
Untuk penganggaran 2022, disampaikan Robin supaya tidak ada yang dicoret. Karena sudah melalui hearing bersama OPD. "Kami usulkan ada pengadaan armada, dan lainnya. Ini anggarannya supaya tidak dicoret, karena sangat penting," paparnya.(gus)