Penerapan Masterplan Banjir Dipertanyakan

Pekanbaru | Jumat, 24 November 2023 - 09:17 WIB

Penerapan Masterplan Banjir Dipertanyakan
Pengendara melewati genangan air di Jalan Cipta Karya, Kecamatan Tuah Madani, Kamis (23/11/2023). Hujan deras mengguyur sebagian wilayah Kota Pekanbaru pada Rabu (22/11/2023) malam. (DEFIZAL/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Hujan deras mengguyur sebagian wilayah Kota Pekanbaru, Rabu (22/11) malam. Sejumlah ruas jalan pun tergenang hingga menyulitkan masyarakat. Meski Kota Pekanbaru telah memiliki masterplan penanganan banjir, namun realisasinya belum terlihat, sehingga Kota Bertuah belum lepas dari masalah banjir dan genangan.

Beberapa ruas jalan yang tergenang Rabu malam kemarin di antaranya Jalan HR Soebrantas, Jalan Arifin Achmad, Jalan Cipta Karya, Jalan Dharma Bakti dan sekitarnya, Jalan Cut Nyak Dhien, Jalan Puyuh, Jalan Imam Munandar dan lainnya.


”Sudah sering jadi langganan banjir. Hujan deras sebentar saja, Jalan Arifin Achmad ini pasti tergenang. Melintas pun perlu hati-hati. Dulu sudah ada yang jatuh meski tidak terluka parah,” ungkap Edi, pengendara motor yang sedang berhenti di pinggir jalan karena motornya mati mesin usai melewati genangan di Jalan Arifin Achmad, Rabu malam kemarin.

Persoalan banjir ini menjadi sorotan dari anggota DPRD Pekanbaru. Pasalnya, meski telah memiliki masterplan penanganan banjir sejak beberapa tahun lalu, Pekanbaru tetap belum bisa bebas dari banjir.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Nurul Ikhsan mengingatkan pemko untuk kembali fokus pada masterplan banjir sebagai acuan mengatasi banjir. ”Kita punya masterplan banjir, ini harus dijalankan. Jika memang ada kendala, harusnya dibicarakan lagi untuk mendapatkan solusi terbaik,” katanya, Kamis (23/11).

Menurutnya, masalah banjir ini harus menjadi perhatian semua kalangan. Khusunya Pemko Pekanbaru dengan semua kewenangan penuh yang dimilikinya.

Terkait anggaran penanganan banjir, Nurul mengaku belum tahu jumlah pastinya meski APDB 2024 telah disahkan pada 20 November lalu.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Pekanbaru Muflihun mengatakan, masalah banjir ini semua dalam perhatiannya untuk segera dapatkan solusi terbaik. OPD terkait, seperti PUPR, Perkim, dan juga DLHK diminta untuk saling berkoordinasi. Sebab tiga OPD ini saling berkaitan.

”Kami minta OPD gerak cepat, dan respon cepat,” tegasnya, kemarin.

Muflihun juga belum bisa menyampaikan posting anggaran penanganan banjir 2024.  Ia hanya mengakui bahwa untuk penanganan banjir tidak hanya bisa dengan mengandalkan anggaran Pekanbaru semata. Karena diyakininya diyakini tidak akan mencukupi. Ke depan, dia mengatakan akan minta dukungan ke Provinsi Riau, dan juga bantuan pusat.

Yang jelas dia mengatakan, untuk program 2024 tetap melanjutkan pekerjaan yang belum selesai tahun ini. Apalagi program yang menyentuh langsung kepada masyarakat, seperti UHC, doctor on call, santunan kematian, dan lainnya.

”Semua atensi kita dan kita juga minta dukungan masyarakat untuk sama-sama peduli dengan kondisi lingkungan, terutama masalah sampah. karena sampah ini juga salah satu penyebab banjir, maka jangan buang sampah sembarangan,” paparnya.

Dinas PUPR Rutin

Lakukan Pengerukan

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Edward Riansyah mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi beberapa titik ruas jalan yang terdampak genangan air jika musim hujan seperti di Jalan Sudirman, HR Soebrantas, Rumbai, di Jalan Arifin Achmad dan beberapa titik ruas jalan lainnya dengan cara normalisasi dan pengerukan sedimen.

”Kita terus melakukan pengerukan sedimen atau pembersihan drainase/parit. Tetapi karena dalam beberapa minggu terakhir ini debit air cukup tinggi akibat musim hujan maka parit/drainase atau anak sungai tidak mampu menampung debit air yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan banjir,” kata Edward Riansyah kepada Riau Pos, Kamis (23/11).

Dijelaskannya, normalisasi atau pengerukan sedimen sudah rutin dilakukan oleh Dinas PUPR melalui pasukan kuning. Selain itu juga akan melakukan normalisasi anak sungai yang berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi untuk bersama-sama melakukan normalisasi anak sungai menggunakan ekskavator.

”Kita juga sudah minta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas PUPR untuk bersama-sama mengantisipasi banjir dengan cara melakukan normalisasi anak sungai mengarahkan ekskavator. Mudah-mudahan bisa dilakukan normalisasinya lebih cepat. Kemarin sudah berkoordinasi dengan Pemprov Riau dan tinggal eksekusinya aja lagi,” terangnya.

Menurutnya, kesadaran masyarakat juga sangat dibutuhkan supaya tidak membuang sampah sembarangan apalagi hingga dibuang ke parit atau selokan. Peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan juga berpengaruh dalam upaya atasi masalah banjir ini.

Namun demikian, PUPR Pekanbaru tetap berkomitmen untuk mengatasi permasalahan banjir secara simultan. Mereka berpedoman dalam mengatasi masalah ini melalui masterplan penanganan banjir yang telah dibuat.

Apalagi saat ini memasuki musim penghujan, drainase yang tidak berfungsi bisa menyebabkan banjir. Ia memastikan ada pasukan kuning yang setiap hari melakukan pembersihan di sejumlah drainase/parit di ruas jalan.(gus/ilo/dof/yls)

Laporan TIM RIAU POS, PEKANBARU









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook