Empat tahun lalu, Jamie Vardy masih bermain di non-liga alias amatir. Kini, setelah mecahkan rekor Ruud van Nistelrooy dan top skor sementara Liga Inggris, klub-klub besar memburunya. Bahkan kisah hidupnya akan difilmkan.
TAK berada dalam benak Jamie Vardy empat tahun lalu ketika dia masih menjadi pemain amatir bahwa dia akan menjadi seperti sekarang. Dia meroket sangat tinggi di kompetisi yang dianggap paling sulit di dunia, English Premiership. Namun, Vardy seolah dengan mudah membalikkan tangannya.
Empat tahun sebelumnya Vardy merupakan pemain non-liga dan bermain untuk Fleetwood Town, namun kini ia merupakan salah satu striker paling tajam di Liga Primer Inggris dengan mengoleksi 14 gol dari 14 penampilannya.
Yang bersangkutan juga baru saja mengemas rekor baru dengan mencetak gol di 11 laga liga beruntun untuk Leicester, dan fakta tersebut membuat penulis naskah film Adrian Butchart, yang berperan dalam film sepakbola seperti Goal! dan Goal II: Living the Dream, untuk mengangkat kisah Vardy.
Adapun, kemungkinan untuk menampilkan kisah Vardy ke layar lebar saat ini tengah dibahas oleh agennya yang bernama John Morris dan sang penulis naskah.
“Sudah ada perbincangan awal dengan Adrian terkait film tersebut, dan itu adalah sesuatu yang bisa terjadi di masa depan,” ujar Morris kepada Daily Telegraph. “Meski demikian, fokusnya adalah, dan akan selalu, tertuju pada permainan Jamie dan dia yang mencetak gol untuk Leicester."
Bukti Kerja Keras
Vardy adalah bukti nyata bahwa kerja keras dan semangat tak kenal menyerah bisa berakhir dengan manis dan indah. Untuk ribuan pesepakbola yang bermain di non-liga, Jamie Vardy bisa dijadikan panutan untuk mewujudkan mimpi mereka bermain di level teratas kompetisi terbaik sejagat raya.
Seperti ditulis Four Four Two, kisah Vardy memang seperti dongeng di dunia sepakbola. Dan semua itu tak bisa dilepaskan dari permainan mempesona dan kontribusi yang tak kalah krusialnya buat timnya saat ini. Hingga minggu ke-14 Liga Primer Inggris, Vardy sudah mencetak 14 gol buat Leicester City.
Tetapi yang lebih istimewa adalah pencapaiannya memecahkan rekor Ruud van Nistelrooy di Premier League, yaitu dengan selalu mencetak gol di 11 pertandingan beruntun. Sebuah pencapaian yang luar biasa mengingat 3,5 tahun yang lalu, ia masih bermain di klub non-liga (divisi kelima di piramida sepakbola Inggris), Fleetwood Town!
"Ia adalah mimpi buruk buat pemain belakang," ujar Victor Wanyama, gelandang Southampton. "Ia tak pernah berhenti bergerak dan berlari selama 90 menit. Ia tak berbicara dengan pemain belakang, ia hanya konsentrasi, menunggu momennya berlari," ucapnya seperti ditulis Mirror.
Menurut Wayama, tak ada pemain belakang yang suka dengan cara itu, karena itu berarti mereka harus secara konstan berlari dan mengubah susunan dan skema di lini belakang. Katanya lagi, Vardy seperti hama, sangat mengganggu.
Dan anggapan pemain lawan terhadap Verdy tak bisa dilepaskan dari kerja keras yang ditunjukkannya, bukan hanya di sepanjang pertandingan, bahkan di sesi latihan sejak ia memulai karirnya di klub kecil Fleetwood Town.Bersama klub tersebut, ia kerja keras di sesi latihan dan pertandingan terus ditunjukkannya. Tak ada kata menyerah, tak ada keluhan lelah. Yang ada hanyalah usaha untuk bisa mencapai level yang lebih baik.
Usahanya membuahkan hasil. Pada 17 Mei 2012, Leicester menebusnya dari Fleetwood Town, satu dari tiga klub non-liga yang pernah dibela Vardy selain FC Halifax Town dan Stocksbridge Park Steels, dengan nilai transfer 1 juta poundsterling, yang menjadi rekor transfer tertinggi di non-liga. Bahkan nilai transfernya bisa menjadi £1,7 juta ditambah bonus dan sebagainya.
Leicester memboyong Vardy karena sudah begitu kontributinya bersama Fleetwood Town, di mana timnya bisa diantarkannya promosi ke Football League untuk kali pertama. 31 gol dari 36 penampilan menjadi sumbangsih Vardy pada saat itu.