MANCHESTER (RIAUPOS.CO) – Manchester United (MU) sedang menikmati bulan madu dengan performa dahsyat wide attacker Marcus Rashford. Pemain 25 tahun itu sedang tajam-tajamnya bersama Setan Merah (julukan MU) dengan mencetak 22 gol dan 8 umpan gol dari 35 laga di semua ajang.
Moncernya Rashy –sapaan Rashford– terjadi sejak pergantian tahun. Dalam kurun waktu sekitar 1,5 bulan, Rashy menghasilkan 11 gol dan 4 umpan gol dari 13 laga terakhir. Tambahan satu gol saja pada matchweek ke-25 Premier League malam ini (19/2) kontra Leicester City di Old Trafford bakal membuat Rashy mencatatkan angka produktivitas terbaiknya. Bahkan mengalahkan musim 2019–2020 di mana pemain depan timnas Inggris itu membuat 22 gol (siaran langsung Champions TV 5/Vidio pukul 21.00 WIB).
”Kami harus kembali fokus untuk hasil maksimal di Old Trafford (vs Leicester City, red)” kata Rashy kepada beIN Sports setelah MU bermain 2-2 melawan FC Barcelona pada play-off knockout Liga Europa (17/2).
Meski tidak terkalahkan di tujuh laga terakhir di semua ajang, hasil di Camp Nou itu membuat United hanya mengoleksi satu kemenangan dalam tiga laga terakhir mereka. Menjelang laga ini, tacticus United Erik ten Hag menaruh atensi besar kepada pemain-pemain lini kedua The Foxes, julukan Leicester.
Seperti halnya Setan Merah musim ini, pemain tersubur Leicester justru gelandang mereka, James Maddison. Maddison jadi top skor tim dengan 9 gol di semua ajang. Disusul wide attacker mereka, Harvey Barnes (8 gol). Skema tim yang kerap menggunakan 4-3-3 atau 4-2-3-1 memang jadi faktor utama lini kedua United dan Leicester memiliki banyak kans mencetak gol.
Karakteristik mereka dalam membangun serangan juga sering berawal dari sisi kiri. Tidak mengherankan jika Rashford-Fernandes dan Maddison-Barnes jadi kombinasi top skor tim masing-masing. Nah, kurang maksimalnya pemain nomor 9 disadari Ten Hag dan tactician Leicester City Brendan Rodgers. Maka, segala cara dilakukan untuk menambal kekurangan tersebut.
Di United, misalnya, setelah kepergian Cristiano Ronaldo, penyerang Anthony Martial tak kunjung tokcer. Ten Hag kemudian meminjam Wout Weghorst dari Burnley pada bursa transfer musim dingin. Martial sejauh ini telah mengoleksi enam gol di semua ajang. Sedangkan Weghorst satu gol.
”Rashy adalah pemain depan terbaik kami. Potensinya sangat besar dan saya dengan bangga mengatakan bahwa dia adalah pemain depan terbaik di sepak bola saat ini,” tutur Ten Hag kepada ESPN.
Di Leicester, striker veteran Jamie Vardy, Kelechi Iheanacho, dan Patson Daka kerap inkonsisten meski nominal gol mereka (7 gol) nyaris dua kali lipat dari yang diberikan striker-striker United. Khusus bagi Maddison, perannya sebagai kapten tim memberi tanggung jawab lebih untuk selalu konsisten. Sedangkan Rashy, meski bukan kapten atau wakil, karakternya yang makin matang berujung keharusan untuk terus berkontribusi terhadap gol United.
”Aku berusia 26 tahun sekarang dan salah satu pemain paling berpengalaman (di Leicester, Red), terutama di Premier League,” ujar Maddison kepada Leicester Mercury.
”Aku harus menjadi contoh yang baik, terutama bagi pemain muda, meski bukan kapten tim sekalipun.”
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman