‘’Saya termotivasi oleh Pak Jokowi untuk tempur habis-habisan. Saya nggak mau ambil pusing di sini,” lanjut dia.
Nah, mantan Ketua Umum PB ISSI itu juga menyebut ada cabor-cabor yang bisa dioptimalkan perolehan emasnya. Salah satunya, balap sepeda. Dari target tiga emas, dia memprediksi cabor tersebut bisa menyumbangkan enam emas. Menurut hitungan Okto, BMX supercross dan time trial bisa memperoleh dua emas. Cross country dan road race masing-masing satu emas. Sedangkan downhill dua emas.
Selain balap sepeda, cabor lain yang diharapkan bisa mendonasikan emas adalah voli pantai. Baik putra maupun putri. Selama ini dari cabor voli yang ditarget menyumbang medali adalah voli indoor. Padahal, prestasi voli pantai tidak kalah moncernya dalam dua tahun terakhir ini. “Semua cabor kami instruksikan untuk ambil batas maksimal dari nomor yang dipertandingkan. Yang peluangnya masih fifty-fifty, dihitung satu emas,” tegas Okto.
Zainudin Amali setuju dengan kenaikan target itu. Selain karena menjalankan perintah presiden, dia sendiri optimistis para atlet Indonesia bisa. Apalagi, tahun lalu Indonesia berpengalaman menembus peringkat empat Asian Games 2018. Meskipun komposisi atlet yang berangkat ke SEA Games tidak sama dengan skuad Asian Games, Zainudin tetap percaya mereka punya peluang besar.
“Makanya kami terus komunikasi ke cabor. Siapa tahu mereka belum memberikan target semua. Hanya target realistis dan rasional,’’ kata Zainudin.
‘’Contoh saja polo air. Mereka malah awalnya tidak menargetkan emas. Tapi ternyata bisa. Kami optimistis,” tambah politisi partai Golkar tersebut.
Sementara itu, perebutan medali resmi dimulai hari ini. Indonesia punya kans menambah emas dari cabor wushu. Edgar Xavier Marvelo, peraih perak Asian Games 2018, terjun di nomor spesialisasinya, changquan (tangan kosong). Edgar mengaku sangat termotivasi terjun di SEA Games tahun ini. Sebab, di edisi 2017 silam dia hanya meraih perunggu. Dia penasaran.
Dalam SEA Games 2019 ini, wushu memasang target tiga emas. ‘’Pengurus (federasi, red) tidak langsung ditarget atlet siapa harus dapat apa. Kalau saya sendiri yang penting main yang terbaik. Apalagi perisiapan lumayan bagus,’’ jelas Edgar ketika ditemui di Jakarta sebelum berangkat ke Filipina.
‘’Kami sudah tiga bulan training camp di Fuzhou, Cina. Hasil kejuaraan dunia akhir Oktober juga jadi motivasi,’’ tutur dia.
Pada Kejuaraan Dunia 2019, skuad Indonesia memang berjaya. Edgar dkk merebut tiga emas dan satu perunggu. Edgar sendiri menyumbang dua emas individual (changquan dan gunshu), plus masuk skuad duilian beregu bersama Harris Horatius dan Seraf Naro Siregar. Karena itu, jika tidak ada faktor X, pria 20 tahun itu sangat berpeluang merebut emas hari ini. (feb/*/na/jpg)