JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Hasil audit Kementerian PUPR menyebutkan, hanya ada delapan stadion di tanah air yang dianggap layak untuk menggelar pertandingan Liga 1.
Namun, enam dari delapan stadion tersebut merupakan venue Piala Dunia U-20 2023. Yakni, Stadion Gelora Jakabaring (Palembang), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar).
Sementara itu, dua stadion di luar venue Piala Dunia U-20 adalah Stadion Batakan (Balikpapan) dan Stadion Jatidiri (Semarang).
Jumlah tersebut tentu saja masih bisa bertambah. Sebab, semua unsur yang terlibat di tim transformasi sepak bola Indonesia, termasuk Kementerian PUPR, masih terus bekerja.
Karena audit stadion belum tuntas, PT Liga Indonesia Baru (LIB) belum bisa berspekulasi venue mana saja yang akan digunakan jika lanjutan kompetisi Liga 1 digelar dengan sistem bubble atau tersentralisasi.
”Apalagi, venue-venue yang disiapkan untuk Piala Dunia U-20 2023 sudah nggak boleh dipakai mulai November. Jadi, kita tunggu saja dulu. Begitu izinnya keluar, baru kita bicara,” ujar Komisaris Utama PT LIB Juni Rachman kepada Jawa Pos melalui sambungan telepon kemarin.
Juni menerangkan, izin untuk kembali memutar kompetisi ada di tangan pemerintah. Saat ini, PSSI dan tim transformasi sepak bola Indonesia sedang intens berkomunikasi untuk mendapatkan lampu hijau.
Anggota Komite Eksekutif PSSI itu berharap pemerintah sudah mengeluarkan izin tertulis pada 15 November. Tepatnya saat PT LIB menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Hotel Sultan, Jakarta.
Sebab, pada momen itu, akan dibahas skema terbaik yang akan dipakai untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 musim ini.
”Seperti yang pernah saya bilang, kami menyiapkan tiga tanggal untuk kembali melanjutkan kompetisi. Yaitu, pada 18 November, 25 November, dan 2 Desember. Nah, skema lanjutan kompetisi untuk tiap-tiap tanggal mulainya sudah disiapkan oleh tim operasional PT LIB. Sudah ada hard copy-nya,” jelas Juni.
Saat ini, skenario yang telah beredar adalah kompetisi dilanjutkan kembali pada 25 November. Pada skema tersebut, pekan ke-17 atau putaran pertama Liga 1 akan berakhir pada 21 Desember.
Artinya, selama sebulan, akan ada enam pertandingan yang harus dilakoni setiap klub. Sebab, sebelum Liga 1 terhenti pada 1 Oktober, kompetisi baru berjalan 11 pekan.
Setelah itu, Liga 1 akan break sampai 5 Januari. Kompetisi diistirahatkan karena tim nasional senior Indonesia akan berlaga di AFF Cup 2022. Namun, jeda Liga 1 tidak menunggu AFF Cup 2022 selesai.
Pada 6 Januari atau berbarengan dengan babak semifinal AFF Cup 2022, pertandingan pekan ke-18 atau laga awal putaran kedua Liga 1 akan dimulai. Liga 1 akan terus bergulir sampai 26 Februari. Pada periode tersebut, kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia itu akan mempertandingkan pekan ke-18 sampai pekan ke-27.
Lalu, bagaimana dengan pekan ke-28 Liga 1? Berdasar skenario yang beredar, pekan ke-28 sampai pekan ke-34 atau pertandingan terakhir Liga 1 akan dimainkan pada periode 4 Maret–16 April. Di tengah-tengah waktu itu, akan ada break FIFA Matchday pada 20–28 Maret.
Meski skema tersebut masih sangat dinamis dan belum tentu dipakai, Presiden RANS Nusantara FC Roofi Ardian setuju jika Liga 1 tetap selesai pada 16 April. Sebab, sepekan setelahnya, umat Islam akan menjalani ibadah puasa.
”Buat saya, main bola pas puasa itu tidak optimal di sini. Cuaca juga pasti panas sekali,” ujar Roofi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman