JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang digelar Selasa (15/11/2022) sore menetapkan Ferry Paulus sebagai direktur utama baru menggantikan Akhmad Hadian Lukita.
Tugas Ferry tentu saja berat. Sebab, dia harus memimpin PT LIB saat kompetisi sepak bola Indonesia mendapat ujian berat setelah tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang.
Lalu, apa upaya Ferry untuk menyelamatkan PT LIB dari situasi sulit seperti sekarang? Berikut pernyataan pengusaha asal Manado, Sulawesi Utara, tersebut.
Terobosan apa yang akan dilakukan untuk PT LIB?
Kalau dalam korporasi itu simpel. Ingin mendapatkan profit yang baik. Nah, untuk proses mendapatkan revenue, kami akan melakukan review. Sebab, ketidakpastian kompetisi membuat keuangan bergoyang.
Dalam korporasi, selalu ada keseimbangan. Ketika revenue berhenti akibat kompetisi terhenti, kami harus melakukan restrukturisasi. Kami juga harus mengoreksi beberapa kesepakatan kerja dengan pihak-pihak terkait.
Apakah PT LIB akan memberikan subsidi kepada klub di tengah situasi seperti sekarang?
Bantuan subsidi merupakan bagian dari sustainability yang mau kami bahas dengan para pemegang saham. Ada banyak hal yang mau kami bicarakan. Jadi, mungkin ada baiknya hal itu kami hanya berbicara di internal.
Lalu, bagaimana dengan kelanjutan kompetisi? Sampai kapan klub-klub harus menunggu kepastian?
Saya rasa semua sama-sama paham. Teman-teman tahu ada peraturan kepolisian yang baru keluar. Itu harus jadi terobosan kami untuk melakukan proses perizinan. Ada juga izin yang dulunya hanya kepolisian, sekarang ke Menkes, Menpora, dan lain sebagainya.
Jadi, banyak step perizinan yang harus kami lalui. Kami juga akan sowan ke pemerintah. Menurut hitung-hitungan kami, sekarang kesibukan negara sangat ketat. Selepas G20 kami akan sowan.
Liga 1 ditargetkan bisa dimulai 2 Desember. Bagaimana jika target itu meleset?
Kita lihat nanti. Nggak bisa diomongin sekarang. Kami harus optimistis Liga 1 bisa kembali berjalan pada 2 Desember.
Pak Ferry terkesan tertutup dengan media. Sebaliknya, direktur utama PT LIB sebelumnya sangat terbuka. Bagaimana tanggapan Anda?
Di Persija Jakarta, kami memang berbagi tugas. Pak Mohamad Prapanca (presiden Persija) ada di depan. Untuk PT LIB, rasanya nggak ada yang perlu dikhawatirkan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra
