Beberapa pertanyaan wartawan pun terus dilayangkan kepada dia. Namun, dia enggan menjawabnya. Dia langsung berjalan cepat mengarah musala Komplek Brimob Polda Riau itu.
“Nanti ya,” ujarnya berlalu.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengakui pemeriksaan terhadap empat orang. Selain Amril, tiga lainnya adalah PNS di Dinas PU Bengkalis. Dikatakan Febri, kepada Amril penyidik ingin mengonfirmasi terkait asal usul uang Rp1,9 M yang ditemukan di rumah dinasnya.
“Terhadap Bupati, penyidik mengkonfirmasi informasi dugaan aliran dana dari sejumlah perusahaan terkait sejumlah proyek di Bengkalis. Sedang kami klarifikasi asal usulnya,” kata Febri menjawab Riau Pos di Jakarta.
Sesuai dengan keperluan penyidikan, lanjut Febri, penyidik akan mengagendakan pemeriksaan kepala daerah ataupun anggota DPRD Bengkalis untuk menggali proses pembahasan anggarannya di DPRD.
“Nanti panggilan akan disampaikan. Kami ingatkan agar para saksi yang dipanggil datang dan memenuhi kewajiban hukum tersebut,” tuturnya.
Terpisah, Ketua KPK Agus Raharjo dan Wakilnya Laode M Syarif mengaku belum mendapat laporan dari penyidik terkait perkembangan kasus Bengkalis. Sehingga mereka belum bisa berkomentar apakah ada kasus baru dari pengembangan di lapangan. “Belum tahu tuh, saya belum dapat laporannya,” jawab Agus, singkat. Hal senada juga disampaikan Laode.
Sebelumnya, penyidik KPK juga telah memeriksa beberapa saksi di Mako Brimob Polda Riau. Pada Rabu (6/6), diperiksa tujuh orang saksi. Antara lain, tiga anggota DPRD Bengkalis dan selebihnya adalah PNS. Dua dari tiga anggota DPRD Bengkalis itu, adalah Suhendri Asnan, dan Kaderismanto, Wakil Ketua DPRD Bengkalis.