JUMLAH PASIEN AKI BERTAMBAH 18

BPOM Curigai Adanya Kecurangan Bahan Baku

Nasional | Jumat, 28 Oktober 2022 - 10:10 WIB

BPOM Curigai Adanya Kecurangan Bahan Baku
ILUSTRASI OBAT SIRUP (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menyatakan kini ada 198 obat sirop yang aman digunakan. Daftar ini bertambah 65 obat sirop jika dibandingkan dengan pengumuman BPOM pada 23 Oktober lalu. Obat yang aman ini tidak menggunakan empat pelarut, seperti propilena glikol, polietilena glikol, sorbitol, dan gliserol. "Sehingga menjadi masukan bagi Kemenkes untuk menerbitkan surat edaran dengan melampirkan daftar obat sirop yang tidak menggunakan pelarut dan boleh digunakan kembali," kata Penny.

Penny menjelaskan, propilena glikol merupakan komoditi yang tidak dilarang atau pun terbatas. Sehingga jika ada yang impor bisa dilakukan tanpa surat keterangan izin impor. Cemaran yang dihasilkan pun seharusnya tidak besar.


Namun ada obat yang etilena glikol dan dietilena glikol-nya tinggi. BPOM menduga terdapat pengunaan bahan baku tambahan yang tidak sesuai standar. "Saat ini sedang dilakukan investikasi terkait pengadaan propilena glikol. Termasuk dugaan adanya pasokan propilena glikol yang tidak standar," ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan kembali mengumuman pertambahan kasus acute kidney injury (AKI) atau gangguan ginjal akut misterius. Kamis (27/10), Juru Bicara Kementerian Kesehatan M Syahril mengatakan ada 18 kasus. Rinciannya, 15 kasus yang terjadi pada September hingga awal Oktober yang baru dilaporkan dan tiga merupakan kasus baru.

Angka kematian AKI cukup tinggi. Dari 269 kasus yang dilaporkan ke Kemenkes, 157 anak meninggal. Hingga kemarin ada 73 anak yang masih dirawat dan 39 kasus sembuh. Jakarta, Aceh, dan Jawa Timur memiliki kasus paling banyak. Yakni masing-masing 36, 30, dan 25 anak.

"Pada 24 Oktober lalu ada 241 kasus. Namun dari tambahan kasus yang tercatat, hanya tiga yang benar-benar baru," kata Syahril kemarin. Dengan adanya pelarangan pemberian obat sirop, menurutnya sangat efektif dalam mengurangi kasus baru. Sekarang tiga anak yang mengalami AKI tersebut masih dalam perawatan. Namun, Syahril enggan menyebut profil dari tiga bocah tersebut.

Lebih lanjut Syahril menyatakan pasien yang datang ke layanan kesehatan, 61 persennya dalam kondisi stadium 3. Artinya memerlukan perawatan hemodialisa atau cuci darah karena anak tidak memproduksi urin sama sekali. Lalu masih 20 persen yang belum teridentifikasi derajat keparahannya.(lyn/mia/jpg)

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook