JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin rencananya bakal bertolak ke Arab Saudi pada Januari 2016. Tujuannya memastikan kuota haji Indonesia tahun depan. Selain itu kunjungan ini juga bakal disisipi lobi-lobi pembenahan birokrasi penyelenggaraan umrah.
Salah satu fokus pembenahan penelenggaraan umrah yang akan disampaikan Menag Lukman adalah, pengetatan penerbutan visa umrah. Pengetatan di sini maksudnya adalah, visa umrah baru dikeluarkan setelah calon jamaah umrah memastikan punya tiket pesawat Indonesia-Saudi (PP) serta kepastian akomodasi lainnya seperti hotel dan sejenisnya.
Anggota Dewan Kehormatan Asosiasi Muslim Penyelengara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Muhammad Rocky Masyhur berharap Menag Lukman fokus melobi urusan kuota haji saja.
"Semoga kuota haji Indonesia tahu depan kembali normal dan mendapatkan kuota tambahan," katanya di Jakarta kemarin.
Seperti diketahui kuota tetap jamaah haji Indonesia adalah 211 ribu orang. Imbas dari renovasi Masjidil Haram sejak periode haji 2013, kuota haji Indonesia itu dikepras 20 persen. Sehingga akhirnya kuota haji Indonesia tinggal 168.800 orang jamaah. Susutnya kota ini, berimbas pada semakin panjangnya antrian haji hingga 20 tahun di beberapa daerah.
Lebih lanjut Rocky menuturkan, Lukman tidak perlu membuang tenaga untuk komunkasi soal penyelenggaraan umrah. Sambil bercanda dia mengatakan, sejatinya sejak zaman dahulu regulasi urah itu ketat dan misinya melindungi jamaah.
"Hanya saja pengawasan dari pemerintah tidak optimal," kata dia.